Menjalankan puasa terutama bagi penderita hipertensi atau darah tinggi cukup sulit. Tapi tidak usah khawatir, selama tidak mempunyai komplikasi serius, menjalankan gaya hidup sehat, dan minum obat yang dianjurkan dokter, maka berpuasa dapat dilakukan dengan baik. Di dalam artikel ini dijabarkan mengenai tips puasa bagi penderita hipertensi.
Berikut ini ada beberapa kiat berpuasa bagi penderita darah tinggi:
Sahabat Secan yang menderita hipertensi bisa berolahraga dengan teratur untuk mengendalikan tekanan darah. Kamu tidak perlu berolahraga intensitas tinggi yang dapat membuat cepat lelah.
Pilih olahraga intensitas ringan, misalnya jogging atau bersepeda. Lakukan olahraga sekitar 30 menit setiap hari untuk menurunkan 5-8 mmHg pada tekanan darah.
Ketika sahur dan berbuka puasa, sebaiknya mengonsumsi sayur dan buah, karena mengandung kalium tinggi yang bisa mengurangi efek natrium pada darah. Hal ini bermanfaat dalam mengatasi hipertensi ketika berpuasa.
Lihat juga: Porsi Makan untuk Buka Puasa yang Ideal
Dengan mengonsumsi sayur dan buah, terutama saat sahur dan buka puasa, bisa mengurangi tekanan darah hingga 11 mmHG. Sahabat Secan, sumber kalium ada di dalam pisang, alpukat, apel, melon, jeruk, dan mangga.
Konsumsi sayuran hijau yang tinggi serat dan kalium, seperti bayam, sawi, dan brokoli yang bisa
menyeimbangkan kadar natrium dalam tubuh.
Makanan tinggi garan merupakan penyumbang terbesar kenaikan tekanan darah. Oleh sebab itu, jangan mengonsumsi makanan tinggi garam saat sahur atau berbuka. Misalnya kacang asin, acar, makanan kaleng, sosis, keju olahan, keripik, dan lainnya.
Dengan menekan kadar garam bisa menurunkan tekanan darah sebanyak 5-6 mmHg. Kondisi ini dapat
meningkatkan kesehatan jantung. Batasi jumlah garam sebanyak 5 gram per hari (2.000 mg natrium) atau sama dengan satu sendok teh per hari untuk orang dewasa.
Kekurangan cairan di dalam tubuh bisa memengaruhi tekanan darah. Untuk mengendalikan tekanan darah tinggi ketika puasa adalah dengan memperbanyak air putih ketika sahur dan berbuka.
Minum air putih sebanyak delapan gelas per hari untuk mencegah dehidrasi ketika puasa. Hindari minuman mengandung kafein, seperti kopi, teh, atau bersoda. Karena minuman berkafein bisa meningkatkan tekanan darah hingga 10 mmHg.
Lihat juga: Cara Berbuka Puasa yang Benar dan Sehat
Setiap tahun menjelang puasa, sebaiknya kamu melakukan medical check up untuk memantau kondisi kesehatan. Dokter akan menentukan apakah kamu diperbolehkan untuk menjalankan puasa atau tidak dengan melihat kondisi keparahan darah tinggi.
Umumnya dokter akan memberian resep obat antihipertensi untuk membantu mengendalikan tekanan hipertensi ketika puasa. Pastikan kamu berkonsultasi ke dokter pada waktu yang tepat untuk minum obat tersebut dan efek sampingnya.
Ingat, lakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin. Apabila tekanan darah naik, kamu bisa
mengantisipasinya.
Penting juga Sahabat Secan untuk mengawali berbuka puasa dengan minum air putih dan dilanjutkan
dengan makan buah-buahan. Kemudian, makan makanan ringan dan secara perlahan. Jangan langsung mengonsumsi makanan berat, agar tubuh tidak kaget menerima asupan kalori yang cukup besar.
Penderita hipertensi dapat menjalankan puasa dengan pengawasan dokter. Jika kamu mengalami
keluhan tertentu yang berpotensi sebagai gejala tekanan darah tinggi, segeralah berkonsultasi ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.