Cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau dalam bahasa Indonesia lebih dikenal sebagai Resusitasi Jantung Paru (RJP), adalah pertolongan pertama yang bisa dilakukan ketika orang lain tidak responsif atau tidak bernapas. Kamu bisa melakukan hal ini saat menunggu tenaga medis atau ambulans datang. Penting untuk mengetahui teknik CPR yang bisa dilakukan.
Langkah pertolongan pertama ini bisa membantu mengembalikan kemampuan sirkulasi pernapasan dan kerja jantung orang tersebut. Walaupun kemungkinan pertolongannya tidak bisa dikatakan 100 persen, tapi hal ini bisa sangat membantu dalam keadaan darurat, seperti dalam kerusuhan atau kepanikan massal.
Sejujurnya, CPR ini bisa dilakukan oleh orang yang sudah terlatih. Tapi kamu juga bisa melakukan pertolongan ini jika sudah mengetahui caranya. Kami akan berikan penjelasan mengenai tekniknya.
CPR dibagi menjadi tiga tahapan, yakni C-A-B (compression, airways, breathing). Tapi kamu harus ketahui juga persiapan sebelum melakukan C-A-B, yakni danger dan response.
Kata ini berasal dari bahasa Inggris yang artinya adalah bahaya, jadi kamu harus selamatkan korban dari situasi yang berbahaya terlebih dahulu. Pastikan lokasi kamu saat itu aman untuk korban dan dirimu sendiri sebagai penolong. Misalnya, kamu bisa bawa korban dari tempat kerusuhan atau yang terlalu ramai. Sahabat Secan juga bisa membawanya ke pinggir jalan kalau lokasi awal adalah jalan raya.
Lihat juga: Ciri-ciri Sesak Napas dan Cara Mengatasinya
Setelah situasi aman, kamu bisa memeriksa tingkat kesadaran orang tersebut. Hal ini bisa dilakukan dengan memanggil lantang namanya atau sambil menggoyangkan tubuhnya.
Jika orang tersebut memberikan respons yang bagus, kamu bisa jaga kesadarannya sampai petugas medis datang. Atau segera telepon ambulance di nomor 112. Selama itu, kamu juga tetap harus pantau denyut nadi, detak jantung, dan pernapasannya.
Kalau orang tersebut tidak memberikan respons atau menunjukkan kesadaran yang kurang, kamu bisa segera lakukan CPR. Harus diperhatikan juga bahwa hal ini hanya dilakukan ketika orang tersebut sudah tidak bernapas.
Hal ini bisa kamu lakukan jika denyut jantung pada orang tersebut tidak terdeteksi. Kamu harus lakukan hal ini dengan segera, karena ketika jantung sudah mulai berhenti, beberapa menit setelahnya bisa memengaruhi kerusakan otak dan organ tubuh lainnya.
Inilah langkah dalam compression:
Lihat juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan dan Organ Pernapasan
Ini adalah tahapan yang bisa kamu lakukan setelah selesai tahap compression. Ini bertujuan untuk membuka jalur napas.
Kamu bisa lakukan dengan mendongakkan kepala orang tersebut, kemudian kamu bisa tanganmu di dahinya. Lalu angkkat dagunya hingga saluran napasnya bisa terbuka.
Langkah ini adalah tahap untuk memberi bantuan pernapasan kepada orang yang hilang kesadaran diri tersebut. Langkah ini bisa dilakukan dari mulut ke mulut atau mulut ke hidung.
Terdapat rumus khususnya, yakni 30:2 yang artinya memberikan kompresi dada sebanyak 30 kali habis itu memberikan dua kali napas buatan.
Berikut ini langkah yang bisa kamu lakukan:
Apabila tidak ada tanda yang menunjukkan orang itu sedang bernapas, kamu bisa cek apakah mungkin ada benda yang menyumbat di jalan napas. Kamu juga bisa membenahi posisi lehernya. Ulangi dengan 30 kali kompresi dan memberikan napas buatan sebanyak dua kali. Itulah penjelasan mengenai teknik CPR yang perlu kamu lakukan untuk pertolongan pertama.