Diare merupakan salah satu masalah pencernaan yang biasa dialami semua kalangan. Gejala yang
terjadi seperti peningkatan frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari tiga kali sehari. Masih ada gejala lain dari diare yang perlu diketahui. Berikut ini diulas mengenai tanda dan gejala diare.
Ada beberapa tanda dan gejala dari diare, yaitu:
Gejala diare seperti menurunnya nafsu makan dapat terjadi, karena perut terasa sakit dan tidak nyaman. Mual dan muntah bisa membuat kamu tambah malas makan. Tapi, tetap perlu memenuhi asupan makanan ketika diare agar tubuh tetap kuat.
Misalnya, makan makanan yang mudah dicerna, seperti melakukan pola makan banana (pisang), rice (nasi), applesauce (saus apel), dan toast (roti bakar) yang mudah dicerna ketika diare.
Makanan tersebut akan membuatmu kenyang lebih lama, karena kandungan seratnya. Kemudian, kandungan pektinnya baik untuk memadatkan feses.
Gejala yang diikuti demam dan muntah dapat membuat dehidrasi. Oleh sebab itu, tubuh akan
menimbulkan rasa haus terus menerus ketika mengalami diare. Disarankan agar minum air putih secukupnya untuk mengatasi diare.
Di samping minum air putih, kamu juga dapat minum oralit untuk membantu menjaga keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh.
Ketika diare, kamu rentan mengalami mual atau muntah. Hal ini biasanya timbul karena infeksi pada
saluran pencernaan. Bakteri seperti Staphylococus aureus dan Bacillus cereus yang masuk ke tubuh dan menginfeksi organ pencernaan bisa melepaskan racun.
Lihat juga: Penyebab Diare pada Orang Dewasa
Racun tersebut lalu memicu organ pencernaan memproduksi lebih banyak gas dan cairan yang membuat perut tidak nyaman. Pada saat yang sama, peradangan akibat infeksi merangsang pusat muntah di batang otak, sehingga menimbulkan gejala mual dan muntah.
Hal ini merupakan respons alami tubuh untuk mengeluarkan kuman yang menyebabkan gangguan
pencernaan. Sensasi perut kembung bisa membuatmu terasa mual hingga mau muntah.
Gejala berikutnya yakni perut kembung yang terjadi akibat gas yang berkumpul di usus besar. Umumnya gejala ini timbul jika diare yang dialami dipicu dari intoleransi laktosa. Laktosa merupakan gula yang ada pada produk susu dan olahannya.
Orang dengan intoleransi laktosa tidak bisa mencerna laktosa dengan baik, sehingga laktosa akan langsung masuk ke usus besar dan difermentasi oleh bakteri di usus. Proses fermentasi memicu produksi gas di usus. Akibatnya, kamu akan merasakan perut menjadi penuh, kencang, dan begah.
Laktosa yang tidak dicerna bisa menarik air ke dalam usus. Kondisi ini menyebabkan diare yang
seringkali terjadi bersamaan dengan perut kembung.
Lihat juga: Pengobatan dan Pencegahan Diare
Demam dapat timbul sebagai salah satu gejala diare jika disebabkan infeksi, karena demam merupakan respons alami tubuh untuk melawan peradangan akibat serangan penyakit.
Kemudian demam dapat menjadi tanda kamu mengalami dehidrasi, karena diare membuat tubuh mengeluarkan banyak cairan dan elektrolit dalam sekali waktu. Apabila kamu tidak dapat menggantikan cairan yang hilang, semakin besar peluang kamu mengalami dehidrasi.
Gejala berikutnya adalah perut mulas atau sakit melilit. Rasa sakit ini akan menimbulkan dorongan
untuk buang air besar. Terkadang, mulas bisa diikuti dengan sensasi perih dan panas di perut.
Kondisi ini menandakan adanya peradangan pada organ pencernaan akibat infeksi. Peradangan akan memicu otot usus untuk mendorong feses sampai ke anus. Selama proses berlangsung, jaringan di sekitar usus meregang, sehingga kamu akan merasakan mulas.
Buang air besar (BAB) yang sering tapi konsisten dengan bentuk feses kecokelatan yang tidak terlalu keras dan tidak terlalu encer masih termasuk frekuensi BAB normal. Tapi, pada penderita diare, bantuk feses akan tampak lembek dengan ukuran yang tidak beraturan, atau bahkan cair.
Sahabat Secan, bentuk feses yang lembek dan encer seperti air disebabkan oleh proses pencernaan makanan yang tidak berjalan lancar. Menceret juga bisa disebabkan infeksi pada pencernaan yang mengganggu kerja usus.
Infeksi mengganggu proses penyerapan air di usus, sehingga feses kamu lebih lembek atau bahkan
cair. Demikian ulasan mengenai tanda dan gejala diare. Apabila kamu mengalami salah satu dari gejala di atas, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.