Saat seseorang mengalami asma, dia akan mengeluarkan suara bernada tinggi ketika menarik napas. Dalam kondisi seperti ini kamu lupa membawa obat atau sedang kehabisan obat, apa yang dapat dilakukan? Di dalam artikel ini diuraikan mengenai pertolongan pertama asma tanpa inhaler.
Mengatasi asma memerlukan pengendalian peradangan pada saluran udara dan membuka saluran pernapasan. Obat-obatan antiinflamasi bisa mengurangi peradangan dan mengurangi kelebihan lendir di saluran udara.
Obat yang harus dimiliki penderita asma adalah inhaler yang bisa mengatasi asma dengan cepat. Tapi bagaimana jika Sahabat Secan mempunyai atau tidak membawa inhaler? Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan.
Bagi penderita asma, obat asma jenis reliever (pereda) harus selalu dibawa kemana pun. Pengobatan asma secara cepat yakni dengan memakai obat pelega saluran pernapasan seperti inhaler dan nebulizer, berfungsi menghentikan serangan asma.
Tindakan lain yang bisa dilakukan dalam mengonsumsi minuman hangat yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh, bisa menjadi cara mengatasi asma yang kambuh, Kandungan kafein dapat membuka saluran napas.
Cara kerja kafein hampir sama dengan obat asma yakni teofilin yang bisa membuka saluran napasmu. Selain itu, kafein bisa membantu meningkatkan fungsi pernapasan pada penderita asma hingga empat jam.
Pengidap asma perlu mengetahui bahan atau zat yang dapat menyebabkan serangan. Apakah debu, asap rokok, aroma zat kimia, atau lainnya. Apabila sudah mengetahuinya, jauhi zat pencetus tersebut, bahkan saat serangan asma belum terjadi.
Lihat juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Organ Pernapasan
Hal yang juga tiak kalah penting saat asma kambuh adalah usahakan agar tetap tenang. Apabila kamu tidak membawa obat asma saat kambuh, cobalah tetap tenang agar tidak bertambah parah.
Kamu dapat mengatur napas agar tidak terlalu cepat. Kemudian, upayakan mengendurkan pakaian yang terasa sempit agar laju napas tidak terhambat.
Serangan asma bisa menyebabkan ketidakseimbangan kadar oksigen dan karbondioksida yang dapat mengganggu aliran darah ke otak. Apabila didiamkan, pengidap asma dapat mengalami penurunan kesadaran akibat kekurangan suplai oksigen di otak.
Untuk mencegahnya, kamu bisa menarik napas panjang dan dalam untuk mendorong terjadinya
keseimbangan oksigen dan karbondioksida. Kamu bisa melakukannya hingga kondisi membaik.
Lihat juga: Cara Mengatasi Sesak Napas karena Kelelahan
Ketika kamu mengalami serangan asma, segera berhenti melakukan aktivitas. Lalu duduk dengan posisi tegak. Hal ini dilakukan untuk dapat bernapas dengan lebih baik. Jangan dalam posisi bungkuk atau berbaring. Kedua posisi ini bisa membuat saluran napas menjadi tambah tersumbat, sehingga serangan asma dapat bertambah buruk.
Apabila kamu mengalami mengi, batuk, atau sesak napas semakin parah setelah beristirahat dan melakukan langkah-langkah tersebut di atas, segeralah ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat.
Dalam sejumlah kasus dijumpai status asmatikus dimana bronkospasme yang dialami tidak menunjukkan perubahan, meskipun telah diberikan terapi awal. Kondisi seperti ini dapat mengancam jiwa.
Penting bagi kamu segera berobat ke rumah sakit atau UGD. Serangan asma yang didiamkan dapat
berujung pada perburukan, bahkan kehilangan nyawa. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan menghindari pencetusnya atau alergen yang bisa memicu sel radang pada pernapsan.
Di samping itu, jangan merokok dan hindari asap rokok, karena akan memperparah serangan asma atau memicu kekambuhan.
Demikian penjelasan mengenai pertolongan pertama asma tanpa inhaler yang dapat kamu lakukan. Ingat, jika kondisi tidak mengalami perubahan yang lebih, segeralah berobat ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.