Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah, Harus Tahu

Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah

Tidak sedikit orang yang menganggap kurang darah merupakan darah rendah atau sebaliknya. Walaupun ada kemiripan, tapi keduanya memiliki perbedaan. Di dalam artikel ini dijabarkan mengenai perbedaan darah rendah dan kurang darah.

1. Beda pengertian

Sahabat Secan, hipotensi merupakan kondisi ketika tekanan darah kurang dari 90/60 mmHg. Angka 90 menyatakan kuatnya tensi saat jantung berkontraksi (sistolik). Sedangkan anemia merupakan kondisi saat tubuh kekurangan sel darah merah atau eritsosit.

Orang dewasa didiagnosis anemia saat kadar hemoglobinnya di bawah 13,5 gr/dl untuk pria dan 12 gr/dl untuk wanita. Untuk mengetahui nilai tekanan sistolik dan diastolik, dokter akan memakai alat sfigmomanometer atau tensimeter.

2. Beda gejala

Hipotensi atau anemia, sama-sama sering terjadi tanpa gejala, terutama apabila kondisinya masih cukup ringan. Keduanya mempunyai beragam gejala yang hampir sama, yaitu:

  • Pandangan kabur
  • Sesak napas
  • Lemas
  • Napas pendek
  • Kulit pucat
  • Pusing

Ada satu gejala yang sering dijumpai pada penderita anemia tapi tidak ada pada hipotensi, yakni kuku rapuh dan rambut rontok. Hal ini kerap dialami pada penderita jenis anemia defisiensi zat besi.

Lihat juga: Menurunkan Tekanan Darah Tinggi dengan Mudah

3. Beda penyebab

Walaupun dapat diproduksi sejumlah bagian tubuh, mayoritas eritrosit diproduksi di dalam sumsum tulang belakang. Sel akan bertahan selama 90-120 hari sebelum mati dan diperbarui lagi. Proses produksi ini diatur hormon eritropoietin.

Di samping siklus produksi yang terlalu cepat, laman Penn Medicine mengatakan, anemia dapat terjadi karena beragam kondisi, seperti:

  • Perdarahan hebat
  • Perdarahan dalam jumlah banyak
  • Gangguan pada sumsum tulang belakang
  • Keturunan, seperti anemia sel sabit atau thalasemia
  • Penyakit kronis
  • Obat-obatan tertentu
  • Kehamilan, terutama bila ibu kekurangan asam folat
  • Kekurangan zat besi atau vitamin B12

Di bawah ini ada sejumlah kondisi yang dapat menyebabkan hipotensi, yakni:

  • Reaksi alergi parah
  • Kekurangan nutrisi tertentu
  • Gangguan hormon
  • Kehamilan
  • Gangguan sistem saraf
  • Gangguan jantung
  • Obat-obatan untuk hipertensi, diuretik, depresi, hingga gangguan jantung
  • Perdarahan dalam
  • Infeksi dan sepsis
  • Stres
  • Dehidrasi

Lihat juga: Cara Cek Golongan Darah, Wajib Tahu

4. Cara mengatasi

Ada perbedaan dalam mengatasi anemia dan tensi darah rendah. Pengobatan perlu disesuaikan dengan kondisinya. Pengobatan anemia dilakukan dengan cara pemberian suplemen zat besi, vitamin B12, atau asam folat, tergantung zat gizi yang diperlukan.

Apabila anemia disebabkan kekurangan hormon eritropoetin, dokter dapat memberikan suntik hormon. Kemudian, penderita anemia dengan kadar hemoglobin kurang dari 8 gr/dl umumnya memerlukan transfusi.

Pasien yang menderita penyakit kanker akan memerlukan transplantasi sumsum tulang belakang. Umumnya kasus hipotensi biasanya tidak memerlukan penanganan khusus, karena dapat membaik dengan sendirinya.

Apabila kondisi ini berlangsung terus atau tidak membaik, Sahabat Secan dapat memakai stoking
kompresi. Stoking tersebut akan melancarkan sirkulasi dari kaki ke jantung, sehingga meningkatkan tensi.

Di samping itu, anemia dan hipotensi dapat disebabkan oleh pengobatan, dokter dapat menyarankan
obat pengganti dengan manfaat yang sama. Tahapan ini bisa meredakan gejala dan mencegah komplikasi. Tapi, penggantian obat harus sesuai dengan anjuran dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *