Penyakit jantung koroner umumnya disebabkan oleh penumpukan plak lemak di dalam arteri koroner.
Apabila plak bertambah tebal, arteri koroner akan menyempit dan kaku. Akibatnya pasokan darah ke jantung tidak maksimal, sehingga seseorang mengalami penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Berikut ini dijabarkan mengenai beberapa penyebab penyakit jantung koroner.
Jika kamu mempunyai riwayat keluarga penyakit jantung, maka akan lebih berisiko mengalami penyakit jantung dibandingkan dengan orang lain. Hal ini akan terjadi kepada seseorang yang mengalami penyakit jantung pada usia muda, yakni pria yang berusia kurang dari 55 tahun dan wanita yang berusia kurang dari 60 tahun.
Ketika seseorang memiliki anggota keluarga menderita penyakit jantung koroner, sebaiknya harus lebih waspada dan cepat melakukan pemeriksaan deteksi penyakit jantung.
Penyebab lainya adalah stres yang sering terjadi karena reaksi alami tubuh ketika menemui kondisi, seperti tekanan pekerjaan, emosi, dan kesibukan kerja, sehingga tubuh kurang gerak. Tapi, kenyataannya stres bisa memicu penyakit jantung.
Karena ketika Sahabat Secan stres, napas menjadi lebih cepat. Selain itu, kamu juga bisa mengalami
nyeri dada, keluarnya keringat berlebih, mual, tekanan darah yang meningkat hingga detak jantung tak beraturan. Kondisi ini disebabkan penyumbatan pada arteri yang membuat aliran tidak lancar.
Ketika kamu mengalami obesitas, risiko penyeakit jantung koroner akan melonjak hingga empat kali lebih tinggi apabila dibandingkan pemilik berat badan ideal. Kelebihan berat badan bisa meningkatkan tekanan darah tinggi dan ketidaknormalan lemak. Lalu, obesitas juga akan meningkatkan kadar gula darah yang menyebabkan diabetes.
Lihat juga: Penyebab Serangan Jantung yang Wajib Diwaspadai
Tekanan darah tinggi atau hipertensi yang tidak ditangani bisa menyebabkan pembuluh darah koroner menebal dan menyempit. Kondisi ini bisa menghambat aliran darah ke otot jantung dan menyebabkan penyakit jantung koroner.
Rokok merupakan salah satu faktor yang menyebabkan berbagai jenis penyakit, seperti kanker paru, gangguan kehamilan dan janin, hingga penyakit jantung. Karena di dalam tembakau rokok, terkandung berbagai zat berbahaya bagi tubuh.
Nikotin dan karbon monoksida yang ada dalam rokok dapat meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Kemudian, bahan kimia lain dari pembakaran rokok juga bisa merusak dinding pembuluh darah jantung dan menyempitkan arteri koroner.
Risiko penyakit jantung koroner dapat meningkat akibat pola makan yang tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tinggi gula dan tinggi garam, maupun mengandung lemak jenuh atau lemak
trans.
Lihat juga: 7 Makanan Penderita Sakit Jantung
Selain itu, makan makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko diabetes. Kemudian, mengonsumsi
makanan tinggi garam dapat meningkatkan hipertensi. Makanan dengan kandungan lemak jenuh dan lemak trans juga meningkatkan penumpukan plak lemak di dalam arteri koroner.
Kadar gula darah tinggi dalam jangka panjang bisa menyebabkan dinding pembuluh darah menebal dan mengeras, sehingga aliran darah ke jantung terhambat. Kondisi ini membuat pengidap diabetes dua kali lipat lebih berisiko terserang penyakit jantung koroner.
Kadar kolesterol tinggi atau dislipidemia bisa meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis. Risiko terjadinya penyakit jantung koroner akan meningkat apabila kadar kolesterol jahat (LDL) tinggi dan kadar kolesterol baik (HDL) rendah.
Demikian penjabaran mengenai penyebab penyakit jantung koroner. Hindari penyebab yang dapat memicu penyakit jantung koroner. Apabila kamu mengalami salah satu penyebab tersebut, segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.