Penyebab Milia di Wajah yang Perlu Diketahui

Penyebab Milia di Wajah

Benjolan kecil putih di wajah atau milia timbul karena sel kulit mati yang terjebak di bawah permukaan kulit. Biasanya kista kecil ini tidak berbahaya, tapi bisa mengganggu penampilan. Oleh sebab itu, milia memerlukan pengobatan dan perawatan yang tepat. Lalu, apa penyebab milia di wajah? Berikut penjelasannya.

Tanda dan Gejala Milia

Sahabat Secan, tanda dan gejala umum milia tidak berbahaya, karena akan hilang sendiri. Berikut ini beberapa gejalanya.

  • Benjolan putih seperti mutiara di gusi atau langit-langit mulut
  • Benjolan yang timbul di sepanjang pipi, hidung, dan dagu
  • Benjolan putih kecil di wajah

Sementara milia primer pada bayi umumnya timbul 1-2 tonjolan di area hidung, mata, pipi, dagu, dan dahi. Selain itu dapat juga timbul di kaki dan lengan. Untuk mengatasi benjolan ini kamu dapat berkonsultasi ke dokter.

Penyebab Milia di Wajah

Pada anak dan bayi baru lahir, milia dapat disebabkan kelenjar keringat yang belum berkembang sempurna. Kondisi ini sering salah dengan jerawat bayi yang dipicu oleh hormon dari ibu.

Milia tidak menyebabkan peradangan atau pembengkakan. Bayi dengan milia umumnya dilahirkan dengan itu, sedangkan jerawat bayi tidak timbul hingga 2-4 minggu setelah kelahiran.

Sementara pada orang dewasa, benjolan putih kecil timbul saat sel kulit mati terperangkat di bawah kulit. Benjolan ini bisa berkembang bila kulit kehilangan kemampuan alami untuk mengelupas. Hal ini dapat terjadi akibat penuaan. Berikut ini ada sejumlah penyebab timbulnya milia.

Lihat juga: Ada Milia di Wajah? Ini Cara Mengatasinya

  • Karusakan karena sinar matahari jangka panjang
  • Pemakaian krim steroid jangka panjang
  • Sedang menjalani perawatan kulit
  • Lepuhan di kulit
  • Luka bakar di kulit
  • Luka lecet

Pemakaian krim dengan steroid bisa menyebabkan milia di kulit. Tapi, efek samping ini jarang terjadi. Sejumlah bahan dalam produk skincare dan make up bisa menyebabkan milia.

Faktor Risiko

Berikut ini terdapat beberapa faktor risiko milia, seperti:

  • Jika mempunyai cedera kulit, ruam kulit, dan lepuhan di kulit
  • Sering terkena sinar matahari
  • Memakai pakaian yang tekstur bahannya kasar
  • Tidak menjaga kebersihan kulit

Lihat juga: Cara Mengetahui Skincare yang Cocok untuk Kulit

Apabila mempunyai jerawat dan komedo, bisa berisiko mempunyai milia. Tapi, benjolan kecil ini
bisa berkembang meskipun kamu tidak mempunyai jerawat. Milia merupakan kista kecil yang terjadi di bawah lapisan atas kulit dan tidak di dalam pori-pori.

Hilangnya milia cenderung lebih lama dibanding jerawat biasa. Jika jerawat dapat hilang dalam hitungan hari atau minggu, milia dapat berbulan-bulan atau tahunan.

Diagnosis Milia

Milia bisa didiagnosis dokter dengan melihat kondisi kulitmu. Tapi, jika didiagnosis tidak pasti atau dicurigai adanya jenis en plaque, dokter menganjurkan biopsi di kulit. Biopsi di kulit merupakan prosedur pemeriksaan yang mudah dan minim rasa sakit.

Prosedur ini dilakukan dengan cara memeriksa saraf sensorik kecil di kulit. Saraf ini berfungsi meneruskan informasi rasa sakit dan suhu yang dirasakan kulit. Tes ini sering diterapkan dalam sejumlah kondisi kesehatan kerusakan saraf tepi.

Demikian penjabaran mengenai penyebab milia di wajah. Apabila kamu menemukan tanda dan gejala seperti disebutkan di atas, sebaiknya berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *