Depresi yang dibiarkan berlangsung lama dan tidak segera ditangani dapat menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga timbulnya keinginan untuk bunuh diri. Di bawah ini diuraikan mengenai penyebab depresi dan cara mengatasinya.
Depresi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan seseorang terus merasa sedih dan kehilangan minat. Kondisi ini lebih dari sekadar perasaan sedih yang normalnya dialami orang-orang dengan kondisi mentalnya sehat.
Kata lain untuk penyakit mental ini adalah depresi mayor atau depresi klinis, yang mempengaruhi perasaan, pemikiran, dan perilaku yang bisa menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik.
Penderita depresi dapat mengalami kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari, karena merasa hidup tidak layak untuk dijalani.
Berikut ini tanda dan gejala depresi:
Lihat juga: Awas, Ini Gangguan Kesehatan Akibat Stres
Belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab depresi. Tapi, beberapa penyebab yang membuat risiko depresi seseorang meningkat, seperti:
Terapi depresi biasanya menggunakan obat-obatan, psikoterapi, dan terapi elektrokonvulsif. Dokter akan meninjau kondisi kamu dan mempertimbangkan terapi apa yang cocok. Pilihan pengobatan untuk mengatasi depresi yaitu:
Obat-obatan yang digunakan yaitu antidepresan, seperti escitalopram, paroxetine, sertraline, fluoxetine, dan citalopram. Obat-obatan tersebut termasuk obat golongan selective serotonin reuptake inhibitors (SSRIs).
Selain itu juga ada obat venlafaxine, duloxetine, dan bupropion. Obat ini bisa menyebablan beberapa efek samping, seperti:
Lihat juga: Apakah Kamu Stres? Berikut Cara Mengatasinya
Antidepresan tidak menyebabkan kecanduan. Saat kamu sudah tidak perlu antidepresan dan berhenti menggunakannya, tubuh tidak akan mengalami ketergantungan.
Namun, penggunaan dan penghentian antidepresan harus dalam pengawasan dokter. Penghentian yang mendadak bisa menyebabkan perburukan gejala depresi. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan antidepresan.
Psikoterapi dilakukan dengan mengajari cara baru dalam berpikir dan berperilaku, serta mengubah kebiasaan yang menuntun kamu pada kondisi ini. Terapi ini bisa membantumu mengerti, serta melewati hubungan yang penuh masalah atau situasi yang menyebabkan depresi, atau bahkan memperburuknya.
Untuk gangguan suasana hati berat yang sulit diterapi, atau tidak berhasil dengan obat dan psikoterapi, kadang diperlukan terapi elektrokonvulsif (ECT) yang dilakukan di bawah pengaruh obat bius.
Meski dahulu ECT mempunyai reputasi yang buruk, saat ini ECT sudah mengalami peningkatan dan bisa menyembuhkan saat pengobatan lainnya tidak bekerja. ECT bisa menyebabkan efek samping, seperti bingung dan kehilangan memori. Meskipun efek samping ini hanya sementara, terkadang efek tersebut juga bisa melekat terus.
Jika kamu sedang menghadapi masalah dan mengalami tanda dan gejala depresi, segera periksa ke dokter atau mengunjungi psikolog. Semakin cepat diatasi maka semakin baik.
Itulah penjelasan mengenai penyebab depresi dan cara mengatasinya. Segera periksakan ke dokter jika kondisi yang kamu alami tidak kunjung membaik.