Saat cuaca panas terjadi di sejumlah wilayah di Tanah Air, peningkatan suhu udara harus diwaspadai karena dapat mengakibatkan penyakit akibat cuaca panas. Di dalam artikel diuraikan mengenai beberapa penyakit akibat cuaca panas yang perlu diperhatikan.
Sahabat Secan, paparan suhu tinggi dari lingkungan dan kurangnya asupan cairan tubuh bisa menyebabkan penyakit terkait panas. Gangguan kesehatan dapat terjadi dari yang bersifat ringan hingga komplikasi. Di bawah ini ada sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai.
Salah satu penyakit yang mungkin terjadi adalah heat stroke. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, heat exhaustion dapat berkembang menjadi kondisi lebih parah yang dinamakan sengatan panas (heat stroke).
Sengatan panas terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu dalam waktu cepat, kemudian tidak dapat mendinginkan tubuh secara normal. Mengutip dari situs Centers for Disease Control and Prevention, suhu tubuh bisa naik hingga 40 derajat C atau lebih dalam waktu 10-15 menit.
Kondisi ini dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Oleh sebab itu, penyakit akibat cuaca panas ini termasuk dalam kondisi darurat medis.
Apabila dalam kondisi yang lebih buruk, dehidrasi dapat menyebabkan kelelahan ekstrem akibat
panas (heat exhaustion). Penyakit ini terjadi sebagai respons tubuh akan hilangnya air dan elektrolit secara berlebihan. Akibatnya, tubuh tidak dapat mendinginkan diri dengan baik.
Heat exhaustion akan lebih banyak dialami orang yang berusia tua, bekerja di lingkungan yang panas, atau mengidap tekanan darah tinggi. Kelelahan akibat panas akan menimbulkan gejala, seperti sakit kepala, pusing, perasaan linglung, kulit pucat, detak cepat, dan urine berwarna keruh.
Lihat juga: Efek Samping Minum Es Teh Setiap Hari, Hati-hati!
Orang yang melakukan aktivitas di luar ruangan mempunyai risiko tinggi mengalami kram otot akibat panas. Kram otot disebabkan dehidrasi, yakni saat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit akibat berkeringat berlebihan selama terpapar panas berlebih.
Ketika mengalami kram otot, kamu mungkin merasakan ketegangan otot di lengan, bahu, kaki, betis, perut, hingga tulang rusuk.
Penyakit lain yang juga bisa menyerang ketika cuaca panas adalah infeksi saluran pernapasan akut
(ISPA). Suhu tinggi dan tingkat kelembapan rendah bisa mengiritasi saluran pernapasan. Hal ini dapat meningkatkan risiko terserang infeksi virus atau bakteri.
Profesor neurologi dari Baylor College of Medicine, dr. Doris Kung mengatakan, timbulnya sakit kepala akibat panas mungkin terkait dengan dehidrasi. Ketika kehilangan banyak cairan dan elektrolit, tubuh akan merespons dengan cara mengecilkan ukuran pembuluh darah, termasuk ke bagian kepala. Hal ini yang memicu sakit kepala.
Lihat juga: Kulit Dehidrasi Terjadi Karena 2 Faktor Ini
Sakit kepala akibat panas dapat terasa tajam dan intens. Hal ini mungkin diikuti gejala lain, seperti pusing, mual, dan perasaan seperti hendak pingsan.
Apabila terkena sinar matahari pada siang hari, kamu akan rentan mengalami kulit terbakar (sunburn). Karena rentang waktu tengah hari, pukul 10.00 dan 14.00, sinar ultraviolet dari matahari berada pada tingkat tertinggi.
Sinar UV bisa merusak sel-sel kulit. Saat kulit terbakar matahari, kamu akan merasakan gejala, seperti kulit merah, gatal, dan terasa panas. Dampak terbakar matahari bisa bertahan selama beberapa hari.
Selanjutnya adalah biang keringat yang timbul ketika keringat terperangkap di bawah lapisan kulit. Karena sering timbul ketika cuaca panas, kondisi ini dinamakan ruam panas.
Demikian penjabaran mengenai penyakit akibat cuaca panas. Jika kamu mengalami salah satu dari
penyakit yang disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.