Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2, Baca Ulasannya

Pengobatan Diabetes Melitus Tipe 2

Penderita diabetes melitus harus disiplin menjaga dan memantau kadar gula darahnya. Jika tanpa pengobatan dan menerapkan gaya hidup yang sehat, diabates melitus bisa meningkatkan risiko komplikasi penyakit lainnya. Berikut wawancara Secan.id dengan dr. Luman, M.Gizi mengenai pengobatan diabetes melitus tipe 2.

Apa itu diabetes melitus tipe 2?

Diabetes melitus tipe 2 adalah suatu penyakit yang mengganggu fungsi tubuh secara keseluruhan. Diabetes melitus dalam bahasa Yunani berarti gula yang tumpah keluar. Gula yang tumpah keluar di dalam pembuluh darah tidak terserap oleh sel tubuh, sehingga terjadi peningkatan kadar gula di dalam darah. Dengan demikian terjadi penyakit komplikasi akibat diabetes melitus.

Apa yang membedakan diabetes melitus tipe 2 dengan tipe lainnya?

Kita tahu bahwa ada empat jenis diabetes melitus, salah satunya adalah diabetes melitus tipe 2 yang banyak menyerang remaja hingga lansia. Sementara diabetes melitus tipe 1 yang biasa menyerang anak-anak dan diabetes tipe ini terjadi ketika tubuh kurang atau sama sekali tidak memproduksi insulin.

Kemudian diabetes melitus tipe gestasional yang terjadi akibat perubahan hormon pada ibu hamil bisa ditemukan beberapa yang bisa menyebabkan diabetes. Lalu diabetes tipe 3, yang disebabkan adanya kekurangan insulin ke otak. Yang paling sering ditemukan dokter anak-anak adalah diabetes melitus tipe 1.

Sedangkan yang sering ditemukan dokter gizi dan dokter penyakit dalam adalah diabetes melitus tipe 2. Sementara yang sering ditemukan pada dokter kandungan adalah tipe diabetes gestasional. Untuk penanganan tipe-tipe diabetes melitus tersebut ditangani oleh tim dokter terpadu yang sesuai dengan tipe atau jenis diabetes melitus yang dialami.

Apa faktor risiko diabetes melitus tipe 2?

Banyak sekali faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan diabetes melitus tipe 2, tapi yang paling utama adalah gaya hidup yang tidak sehat, seperti makanan serba junk food, olahraga kurang, istirahat tidak cukup, mengonsumsi alkohol, dan sebagainya. Kemungkinan lain yang bisa terjadi adalah timbulnya penyakit darah tinggi.

Faktor risiko lainnya adalah faktor keturunan atau genetik dan biasanya dari orangtua yang diturunkan ke anaknya. Jika kita menjaga kondisi dari faktor-faktor risiko tersebut, maka penyakit diabetes tidak akan terjadi.

Apa komplikasi diabetes melitus tipe 2?

Komplikasi yang bisa saja terjadi dari penyakit diabetes melitus tipe 2 dapat dialami dari ujung kepala hingga ujung kaki, seperti mata, jantung, saraf, ginjal, pembuluh darah, dan hampir seluruh organ tubuh lainnya. Komplikasi bisa bertambah parah jika diikuti dengan penyakit penyerta lainnya, seperti darah tinggi, kolesterol, dan asam urat tinggi.

Penanganan komplikasi harus menyeluruh, karena perlu dicek terlebih dahulu komplikasinya sampai sejauh mana dan terjadinya di bagian mana.

Apa pengobatan diabetes melitus tipe 2?

Pengobatan diabates melitus tipe 2 biasanya ada dua tipe, yaitu terapi nutrisi dan terapi obat-obatan. Terapi nutrisi akan ditangani oleh dokter gizi yang akan disesuaikan dengan kondisi pasien, baik yang ada komplikasi maupun yang hanya menderita diabetes melitus.

Sedangkan terapi obat yang ditangani dokter panyakit dalam, biasanya diberikan obat antidiabetik oral. Ada berbagai jenis obat diabetes yang bisa diketahui oleh dokter penyakit dalam.

Kapan sebaiknya berkonsultasi ke dokter?

Ada gejala-gejala khas yang dialami penderita diabetes melitus tipe 2, seperti banyak makan, banyak minum, dan banyak buang air kecil, serta gatal-gatal di seluruh tubuh, maka segera berkonsultasi ke dokter.

Apa pencegahan diabetes melitus tipe 2?

Pencegahan diabetes melitus tipe 2 yaitu dengan menerapkan gaya hidup sehat, karena ini merupakan pencegahan yang paling utama. Penerapan gaya hidup sehat harus dilakukan baik yang belum menderita, maupun penderita diabetes melitus tipe 2.

Apa itu nutrisi diabetes dan apa pentingnya bagi penderita diabetes?

Untuk terapi nutrisi bagi penderita diabetes melitus tipe 2 bisa disesuaikan dengan yang dialami pasien. Jika pasien hanya mengalami diabetes, maka ada pembagian pola nutrisinya. Tapi jika sudah ada komplikasi, pastinya ada gangguan di organ lain. Misalnya jika sudah sampai ke ginjal, maka ada pembatasan makanan nutrisi yang mengandung protein.

Ditinjau oleh: dr. Luman, M. Gizi

Untuk konsultasi gratis dengan dr. Luman, M. Gizi, bisa menghubungi di nomor: 0813 7727 6869 dan 0877 8813 6942 pada hari Senin-Jumat pukul 15.00-17.00.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *