Penderita paru-paru basah sering mengalami batuk, sakit dada, dan cepat lelah setiap melakukan aktivitas. Untuk mengatasinya, pengidap perlu menerapkan pola hidup sehat. Untuk mengetahuinya lebih jauh, di dalam artikel ini diulas mengenai pantangan paru-paru basah.
Sahabat Secan perlu mengetahui bahwa paru-paru basah bukan merupakan penyakit, tapi perwujudan dari berbagai penyakit paru yang menterang tubuh. Istilah paru-paru basah merujuk pada kondisi paru-paru yang mengalami penumpukan cairan akibat peradangan atau infeksi.
Sejumlah penyakit tersebut, seperti pneumonia, edema paru, atau efusi pleura. Hal ini membuat penderita menjadi sesak napas akibat ruang udara di paru-paru yang semakin berkurang. Panderita perlu menjalani pengobatan selama beberapa waktu agar gejala terkontrol. Di samping itu, ada sejumlah hal yang perlu dihindari penderita paru-paru basah.
Jangan biarkan Sahabat Secan mengalami stres berlarut-larut. Dalam sejumlah penelitian mengatakan bahwa, stres dapat menyebabkan keausan paru-paru, sehingga kesehatan pernapasan menjadi buruk.
Jika stres sudah tidak tertangani, sebaiknya melakukan sesi konseling dengan psikolog. Di samping itu, bergabung dengan komunitas sesama pasien dapat membantu memperoleh dukungan ketika melalui masa sulit.
Gejala paru-paru basah bisa menghambat aktivitas. Oleh sebab itu, tidak sedikit orang memilih tidak berolahraga karena cemas gejalanya akan bertambah buruk. Padahal, olahraga tetap bermanfaat walaupun menderita penyakit paru-paru.
Lihat juga: Perbedaan Pneumonia dan Paru-paru Basah, Wajib Tahu!
Melakukan aktivitas atau berolahraga secara rutin akan menguatkan otot paru-paru, sehingga kerjanya dalam mendapatkan pasokan oksigen menjadi lebih optimal. Jika kamu sering menghabiskan waktu tanpa beraktivitas, otot-otot tubuh akan melemah dan akan berpengaruh terhadap kekuatan otot di paru-paru.
Gejala paru-paru basah dapat membuat kamu terbangun pada malam hari karena sesak napas, terutama saat penyakitnya sudah kronis. Gejala ini membuat sejumlah orang tidak mau atau sulit tidur.
Faktanya, tidur dapat membantu sistem kekebalan tubuh dalam bekerja melawan penyakit. Manfaat ini penting, terutama jika paru-paru basah yang dialami disebabkan oleh penumonia. Sebaliknya, begadang dapat memperburuk penyakit dan gejalanya.
Biar dapat mudah bernapas, tidurlah dengan dua bantal di bawah leher dan kepala. Jika sesak napas dan batuk-batuk kian menghambat tidur, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
Lihat juga: Macam Penyakit Paru dan Penyebabnya
Kandungan lemak yang tinggi dari produk susu kerap dihubungkan dengan meningkatnya risiko penyakit paru kronis, gejala gangguan pernapasan, dan menurunnya fungsi kerja paru-paru secara keseluruhan.
Kemudian, terdapat zat casomorphin yang merupakan produk akhir dari pemecehan susu. Zat ini bisa merangsang produksi dan pengentalan lendir, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan bagi penderita.
Mengonsumsi garam terlalu tinggi dari makanan bisa menyebabkan retensi air dan bisa meningkatkan
pembengkakan serta penumpukan cairan di paru-paru. Kondisi ini bisa memberikan dampak negatif bagi kondisi penderita paru-paru basah. Penumpukan cairan bisa membuat paru-paru kesulitan mengembang, sehingga menjadi sesak napas.
Sejumlah makanan tinggi garam yang menjadi larangan penderita paru-paru basah, seperti makanan siap saji, keju, daging olahan, sereal kemasan, dan saus atau bumbu instan.
Itulah penjabaran mengenai pantangan paru-paru basah. Jika Sahabat Secan mengalami paru-paru basah, sebaiknya hindari larangan tersebut. Untuk mendapatkan informasi lebih lengkap dan tepat, kamu dapat berkonsultasi ke dokter.