Mengatasi Kulit Kering dan Bersisik

Kulit kering merupakan salah satu masalah yang sering muncul. Keadaan ini bisa menyebabkan makeup jadi kurang bisa menempel, kulit menjadi kasar, hingga bersisik. Berikut wawancara  Secan.id dengan dr. Luh Putu Liana Indayana Dewi, M. Biomed (AAM) dari Anaya Aesthetics Clinic di Bali mengenai mengatasi kulit kering dan bersisik.

Apa itu kulit kering?

Merupakan kondisi yang terjadi jika lapisan kulit yang paling luar atau yang biasa disebut epidermis mengalami kelembaban yang kurang. Biasanya disertai dengan tanda kulit yang bersisik, mengelupas, bahkan hingga pecah-pecah.

Dalam bahasa medis, kulit kering ini juga disebut dengan xerosis. Keadaan ini sebenarnya bisa terjadi di seluruh bagian tubuh kita, tetapi yang paling umum terjadi di kulit tangan dan kaki.

Siapa yang berisiko mengalami kulit kering?

Sebenarnya semua orang bisa berisiko mengalami hal ini, tetapi lebih sering ditemukan kasus ini pada lansia. Karena pada usia tersebut, produksi sebum di kulit akan berkurang. Sebum adalah minyak alami yang diproduksi oleh kelenjar kulit yang berfungsi untuk melembabkan atau melapisi kulit. Kalau itu berkurang, kulit akan menjadi kering.

Selain karena usia, golongan lain yang rentan mengalami masalah ini adalah orang yang tinggal di area dengan iklim dingin, karena kelembaban yang rendah. Pekerja yang bekerja di bawah sinar matahari langsung, juga orang yang sering berenang di kolam yang mengandung klorin.

Apa gejala kulit kering?

Gejala yang paling umum ditunjukkan adalah kulit yang terasa ketat atau kencang, terutama setelah membasuh wajah atau mandi. Timbul warna putih di kulit setelah digaruk. Bisa juga jika kulit itu sampai bersisik lalu mengelupas, hingga pecah-pecah bahkan berdarah. Tanda lainnya, sering terasa
gatal dan terasa perih.

Apa saja penyebab kulit kering?

Terdapat banyak penyebab terjadinya kulit kering. Bisa jadi karena cuaca yang terlalu dingin atau panas. Udara yang terlalu dingin bisa menyebabkan kelembaban kita berkurang makanya kulit akan menjadi kering. Sedangkan suhu yang membuat kulit menjadi dehidrasi.

Paparan sinar matahari. Inilah sebabnya mengapa perlu sekali memakai sunscreen. Sinar langsung itu bisa menyebabkan sinar ultraviolet ini bisa menembus sampai ke lapisan kulit yang di dalam, sehingga kelembaban itu bisa terganggu.

Sering mandi air hangat juga bisa jadi penyebab kenapa kulit menjadi kering. Ini jarang disadari oleh banyak orang. Mirip dengan suhu udara yang panas, air panas bisa menyebabkan kulit menjadi dehidrasi. Usahakan jangan mandi air hangat terlalu lama, disarankan maksimal hanya lima menit saja.

Kurangnya minum air putih juga bisa jadi faktor lain yang menyebabkan kulit menjadi kering. Konsumsi air yang cukup, bukan hanya menghilangkan dahaga, ini juga bisa memenuhi kebutuhan harian kulit. Jadi begitu penting untuk minum delapan gelas air setiap harinya.

Penggunaan sabun dan deterjen juga bisa menyebabkan kulit menjadi kering. Karena biasanya deterjen ini mengandung zat pembersih yang mengandung surfaktan. Kandungan itu memiliki Ph yang basa, hal itu menyebabkan iritasi pada kulit, sehingga bisa merusak kulit.

Konsumsi obat-obatan atau skincare untuk jerawat juga bisa menjadi faktor lain. Karena umumnya hal itu mengandung retinol, asam salisilat, dan benzoil peroksida yang bisa menyebabkan kurangnya
kelembaban kulit.

Apa yang terjadi jika kulit dibiarkan menjadi kering terlalu lama?

Kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut. Nantinya kulit akan menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap infeksi. Jika dibiarkan, makin mudah terjadinya iritasi, infeksi bakteri, kulit bisa pecah-pecah bahkan sampai berdarah.

Makanya, jika sudah mengalami kulit kering, sebaiknya segera kunjungi dokter dan lakukan konsultasi untuk segera diobati.

Apa pengobatan yang tepat untuk mengalami kulit kering?

Biasanya, cukup ditangani dengan perawatan yang bisa dilakukan di rumah. Tapi untuk beberapa kasus yang parah, biasanya dokter akan memberikan krim yang berfungsi untuk menahan cairan atau air dari permukaan kulit agar tidak menguap. Jadi kelembaban itu akan terjaga.

Kondisi itu juga bisa diatasi dengan penggunaan krim kortikosteroid. Fungsi krim tersebut adalah untuk menghilangkan atau mengurangi rasa gatal, kemerahan, dan pembengkakan yang diakibatkan oleh kurang tersebut.

Ada juga perawatan menginjeksi atau skin booster injection treatment, yang bisa dilakukan dengan mendatangi klinik Anaya Aesthetics Clinic sehingga kelembabannya terjaga karena adanya kandungan senyawa asam hialuronat yang mampu menjaga atau menahan air di permukaan kulit, jadi kandungan airnya tidak cepat menguap.

Apa perawatan tambahan di rumah yang bisa dilakukan pasien?

Normalnya adalah menggunakan daily skincare, yang paling penting untuk digunakan adalah pelembab tentunya.

Selanjutnya yang tidak bisa dilupakan adalah penggunaan sunscreen, karena yang sudah disebutkan
tadi salah satu efek sinar uv adalah membuat kulit menjadi kering.

Gaya hidup yang sehat juga penting. Minum air yang cukup, karena kurangnya air putih bisa menyebabkan kulit menjadi dehidrasi nantinya.

Apakah kulit kering bisa timbul kembali setelah diobati?

Tentu saja bisa, jika tidak menghindari faktor penyebab dan melupakan perawatan di rumah, kulit kering itu bisa saja muncul kembali.

Dengan pemeliharaan kulit yang tepat dan juga menghindari faktor penyebabnya maka kulit akan menjadi sehat pastinya.

Kapan sebaiknya seseorang berkonsultasi ke dokter mengenai masalah kulit kering?

Berhubung masalah ini cukup umum dan penganan yang mudah, mencukupi cairan dan juga hindari kebiasaan yang bisa menyebabkan terjadinya kulit kering ini dirasa sudah cukup untuk mengobati masalah kulit kering.

Namun, ketika timbul gejala yang lebih parah seperti kulit terasa sangat kering, bersisik, pecah-pecah, dan tidak bisa ditangani dengan perawatan di rumah, kamu harus segera mendatangi dokter untuk konsultasi supaya dapat penanganan yang cepat dan efektif.

Ditinjau oleh: dr. Luh Putu Liana Indayana Dewi, M. Biomed (AAM)