Kanker merupakan penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian tertinggi di Indonesia. Salah satu pemicunya adalah makanan. Oleh sebab itu, perlu menerapkan pola hidup sehat dengan membatasi makanan pemicu kanker. Berikut ini akan dijelaskan mengenai makanan penyebab kanker yang perlu dihindari.
Sahabat Secan, di samping pola makan yang tidak sehat, ada sejumlah makanan yang berisiko menjadi penyebab terjadinya kanker.
Ketika kamu mengonsumsi alkohol, liver akan memecah alkohol menjadi asetaldehida. Senyawa ini adalah zat pemicu kanker atau karsinogen. Di dalam tubuh, senyawa ini bisa menyebabkan stres oksidatif dan kerusakan DNA.
Kemudian asetaldehida bisa memengaruhi kerja sistem kekebalan, sehingga tubuh kesulitan untuk melawan sel prakanker. Pada tubuh wanita, mengonsumsi alkohol berlebih dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
Susu merupakan sumber kalsium yang baik untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi manusia. Tapi susu dan produk olahannya, seperti keju dan yoghurt bisa meningkatkan risiko kanker prostat. Konsumsi produk olahan susu bisa meningkatkan kadar insulin-like growth factor 1.
Makanan selanjutnya adalah makanan yang terkontaminasi zat tertentu. Zat kimia berbahaya di lingkungan dapat masuk ke dalam tubuh dari makanan yang dimakan. Salah satunya dari ikan yang dikembangkan di sekitar pabrik.
Lihat juga: Gejala Kanker Pankreas Stadium Awal
Air yang dipakai untuk mengembangbiakkan ikan dapat terkontaminasi limbah pabrik. Penelitian dari University of Pittsburgh mengatakan, konsumsi ikan lele yang terkontaminasi limbah dapat mengganggu kadar estrogen, sehingga meningkatkan risiko kanker payudara.
Kemudian keseringan konsumsi makanan cepat saji yang cenderung tinggi lemak, gula, dan garam
berpotensi membuat seseorang mengalami kelebihan berat badan hingga obesitas. Hal ini akan meningkatkan risiko terkena berbagai jenis kanker.
Orang yang obesitas mengalami peradangan kronis tingkat rendah dalam tubuhnya. Lalu peradangan ini dapat memicu kerusakan DNA yang mengarah pada penyakit kanker.
Selain itu, penderita juga akan mengalami peningkatan kadar insulin di dalam darah. Hal ini merupakan faktor risiko dari kanker ginjal dan kanker prostat.
Makan daging merah, seperti daging sapi, kambing, atau domba bisa memenuhi kebutuhan protein, vitamin, dan mineral harian. Tapi, tetap perlu membatasi dalam mengonsumsinya. Karena jika berlebihan bisa meningkatkan risiko tumor ganas pada usus besar.
Konsumsi daging merah tidak secara langsung menjadi penyebab tumor atau kanker, tapi peningkatan risiko kanker dari makanan ini berhubungan dengan cara mengolah daging yang lebih sering dibakar.
Daging merah dan olahannya, seperti sosis atau kornet mengandung nitrat. Senyawa alami ini akan berubuah menjadi karsinogen setelah masuk ke dalam tubuh.
Lihat juga: Pencegahan Kanker dan Cara Mengobatinya
Proses pembakaran dan pemanggangan makanan bisa menghasilkan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH). Zat ini terbentuk ketika daging dimasak memakai suhu tinggi. Kemudian, ada zat amina heterosiklik (HCA) yang terbentuk ketika gula dan kreatini bereaksi pada suhu tinggi.
Berdasarkan laporan dari National Cancer Institute, HCA dan PAH bersifat mutagenik, yakni dapat memicu perubahan DNA yang meningkatkan risiko seseorang untuk terkena kanker. Biasanya kadar PAH pada makanan yang dibakar akan semakin tinggi ika makanan tersebut diproses dalam waktu lama.
Sering makan makanan tinggi garam dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Selain hipertensi, jenis makanan ini juga dihubungkan dengan penyakit kanker lambung. Dalam suatu studi menjelaskan, garam mempunyai efek yang memicu pertumbuha sel kanker pada pengidap infeksi helicobacter pylori.
Asupan garam berlebih meningkatkan laju proliferasi, sehingga sel menjadi lebih aktif membelah. Ini memungkinkan sel tumbuh atau berubah secara abnormal.
Itulah penjelasan mengenai makanan penyebab kanker. Hindari makanan yang dapat memicu terjadinya kanker. Untuk mendapatkan informasi mengenai jenis makanan lain yang dapat menyebabkan kanker, kamu bisa berkonsultasi ke dokter.