Makanan Penyakit Penderita Stroke yang Aman Dikonsumsi

Makanan Penyakit Penderita Stroke

Pola makan yang sehat bagi penderita stroke merupakan hal penting, karena dengan memilih dan
mengonsumsi makanan yang aman, dapat membantu mengontrol tekanan darah, berat badan, dan potensi serangan stroke berulang. Untuk mengetahui lebih jauh apa saja makanan penyakit penderita stroke, berikut penjelasannya.

Makanan Penyakit Penderita Stroke

Ada sejumlah makanan aman yang dapat dikonsumsi pengidap stroke, seperti:

1. Bumbu masakan

Makanan yang bisa dimakan penderita stroke adalah bumbu yang tidak tajam, seperti garam (terbatas), gula, bawang merah, bawang putih, jahe, laos, asem, kayu manis, pala, dan rempah-rempah alami lainnya.

2. Sumber lemak

Lemak yang dimaksud adalah minyak jagung dan miyak keledai, seperti margarin, mentega tanpa garam untuk menumis, dan santan encer

3. Buah-buhan

Makanan selanjutnya yakni buah segar tanpa gula dalam bentuk jus, seperti jeruk, nanas, mangga, dan jambu biji.

Lihat juga: Cara Mencegah Stroke Sejak Dini, Penting Dilakukan

4. Sayuran

Berikutnya adalah sayuran berserat, seperti bayam, kangkung, kacang panjang, labu siam, tomat,
toge, dan wortel.

5. Olahan susu rendah lemak

Olahan susu rendah lemak bisa menjadi pilihan makanan untuk penderita stroke yang susah menelan. Olahan susu ini, seperti keju, yoghurt, atau susu asalkan mengandung rendah lemak.

6. Biji-bijian

Makanan bagi penderita stroke selanjutnya yaitu biji-bijian yang mengandung tinggi serat, magnesium, zat besi, dan vitamin B, seperti oatmeal, gandung, jagung, nasi merah, dan quinoa. Jenis makanan ini kaya akan serat, zat besi, magnesium, zinc, fosfor vitamin, dan tembaga yang baik untuk tubuh.

7. Ikan

Jenis makanan ini mengandung protein yang cukup tinggi. Dalam suatu penelitian mengatakan, makan ikan disertai dengan sayuran yang rutin, bisa membantu menurunkan risiko stroke dan penyakit jantung sebesar 13 persen.

Lihat juga: Cara Mengatasi Bahaya Stroke yang Mematikan

Ada sejumlah ikan yang kaya protein, seperti salmon, mackerel, tuna, dan ikan trout. Ikan-ikan
ini mempunyai kandungan asam lemak omega-3 yang tinggi, sehingga bisa membant tubuh mengendalikan tekanan darah dan menurunkan kolesterol untuk mengurangi risiko kambuhnya stroke.

8. Sumber karbohidrat

Untuk makanan yang bisa dikonsumsi penderita diabetes, seperti beras, kentang, ubi, singkong, terigu, hunkwe, tapioka, sagu, gula, madu, dan produk olahan tanpa garam, misalnya makaroni, mie, bihun, roti, biskuit, dan kue kering.

Pantangan untuk Penderita Stroke

1. Minuman beralkohol

Sahabat Secan, seperti kita ketahui alkohol merupakan kandungan yang bisa meningkatkan tekanan
darah tinggi, sehingga berisiko membuat serangan stroke.

2. Makanan tinggi gula

Kemudian, makanan yang dihindari pengidap stroke adalah makanan tinggi gula. Makan makanan yang mengandung gula berlebih bisa menyebabkan obesitas dan bisa merusak pembuluh darah. Batasi konsumsi gula harian maksimal empat sendok makan per hari.

3. Makanan kemasan

Sebagian besar makanan instan kemungkinan mengandung natrium nitrat dan nitrit. Kedua bahan ini berfungsi sebagai zat pewarna dan pengawet yang berisiko merusak pembuluh darah dan membuat arteri mengeras atau menyempit. Hal ini bisa meningkatkan risiko kambuhnya penyakit stroke dan menyebabkan penyakit jantung.

4. Lemak trans dan lemak jenuh

Lemak jenuh dan lemak trans merupakan lemak jahat yang tidak baik bagi tubuh. Lemak jenuh bisa
menyebabkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh meningkat. Sedangkan lemak trans bisa meningkatkan berbagai risiko penyakit, salah satunya adalah stroke.

5. Tinggi garam

Berikutnya adalah kandungan natrium yang ada pada garam berisiko menjadi pemicu lonjakan tekanan darah. Jika tekanan darah tidak dapat dikendalikan, maka stroke rentan menyerang kembali. Sebaiknya tidak mengonsumsi kandungan natrium lebih dari 1.500 miligram per hari, atau satu sendok teh garam.

Itulah penjelasan mengenai makanan penyakit penderita stroke yang aman dikonsumsi. Jika Sahabat
Secan ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang stroke, kamu bisa berkonsultasi ke dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *