Hipertensi bisa mengakibatkan berbagai komplikasi kesehatan yang membahayakan nyawa dan meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan kematian. Berikut beberapa faktor risiko hipertensi yang perlu Anda perhatikan.
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terkena hipertensi, misalnya keturunan, usia, etnis, dan jenis kelamin. Orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi. Karena dengan bertambahnya usia, maka tekanan darahnya juga akan semakin meningkat.
Sementara seseorang yang mempunyai keluarga dengan riwayat darah tinggi juga berisiko tinggi mengalami hipertensi. Sedangkan terkait etnis, biasanya kondisi ini lebih sering terjadi kepada orang
keturunan Afrika daripada Asia.
Kemudian dari sisi usia, wanita dewasa lebih mungkin mengalami darah tinggi daripada pria. Faktor utama dari hipertensi adalah gaya hidup yang tidak sehat.
Beberapa faktor lain yang juga berisiko terkena hipertensi, yaitu:
Lihat juga: Cara Mengobati Hipertensi yang Wajib Diketahui
Dokter biasanya akan memakaikan manset lengan tiup di sekitar lengan dan mengukur tekanan darah dengan menggunakan alat pengukur tekanan. Hasil pengukuran tekanan darah terdiri dari:
1. Tekanan darah normal adalah tekanan darah di bawah 120/80 mmHg.
2. Prehipertensi adalah tekanan sistolik yang berkisar dari 120-139 mmHg, atau tekanan darah diastolik yang berkisar dari 80-89 mmHg.
3. Hipertensi tahap 1 adalah tekanan sistolik berkisar 140-159 mmHg, atau tekanan diastolik berkisar 90-99 mmHg.
4. Hipertensi tahap 2 tergolong lebih parah. Hipertensi tahap 2 adalah tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih tinggi, atau tekanan diastolik 100 mmHg atau lebih tinggi.
Hipertensi biasanya tidak menimbulkan gejala, oleh sebab itu sebagian besar orang tidak mengetahui jika dirinya mempunyai darah tinggi jika tidak rutin melakukan cek tekanan darah.
Jika kondisi tersebut dibiarkan atau tidak ditangani dengan tepat, bisa berujung pada komplikasi penyakit lainnya, seperti:
Lihat juga: 5 Jenis Senam untuk Hipertensi
Hipertensi merupakan penyakit tersembunyi dan sulit terdeteksi, untuk itu perlu memeriksakan tekanan darah secara teratur jika berisiko terkena tekanan darah tinggi. Segera hubungi dokter jika
menyadari adanya gejala abnormalitas. Penanganan yang tepat bisa meminimalisir terjadinya dampak negatif, sehingga pengobatan dapat lebih cepat dilakukan.
Hipertensi dapat terjadi tanpa penyebab yang pasti. Tapi, hipertensi juga bisa timbul karena kondisi atau penyakit lain, seperti penyakit jantung atau penyakit ginjal. Hipertensi jenis ini mungkin dapat sembuh dengan cara mengobati penyakit yang mendasarinya.
Namun, sebagian besar kasus tekanan darah tinggi (sekitar 85-90 persen) di dunia, tergolong hipertensi primer. Pada kondisi ini, hipertensi tidak bisa disembuhkan, tapi hanya bisa dikendalikan
dengan obat darah tinggi dan gaya hidup sehat.
Jika tekanan darah turun, bukan berarti sembuh total dari hipertensi. Kamu masih mempunyai potensi risiko komplikasi penyakit yang disebabkan hipertensi, jika gejalanya tidak dikelola dan tekanan darah kembali naik.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi, yaitu:
Demikian penjelasan tentang penjelesan tentang faktor risiko hipertensi. Segeralah memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.