Perawatan kecantikan yang cukup diminati kaum Hawa adalah tanam benang. Prosedur ini bisa membuat kulit sehat dan awet muda. Efek samping dari treatment ini lebih kecil dibanding operasi plastik. Kemudian, masa pemulihannya juga cukup cepat. Tapi, kamu tetap perlu mengetahui risiko efek samping tanam benang di wajah. Berikut penjelasannya.
Tanam benang merupakan prosedur perawatan wajah yang dilakukan dokter dengan memasukkan benang polypropylene ke dalam lapisan lemak di bawah kulit. Lalu benang ditarik untuk mengangkat kulit dan jaringan yang kendur di wajah dan leher, sehingga struktur wajah tampak kencang.
Treatment ini umumnya membutuhkan waktu sekitar 30-45 menit dan setelah selesai perawatan dapat langsung pulang ke rumah. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, dokter bisa memberikan suntikan filler pasca tanam benang. Hasilnya bisa tampak sekitar 1-3 hari dan bersifat sementara,
serta bisa bertahan selama 1-3 tahun, tergantung jenis bening dan jumlah benang yang ditanam.
Sahabat Secan, selama 2-3 minggu setelah tanam benang, sebaiknya tidak mengoleskan krim perawatan wajah. DI samping itu, dianjurkan juga tidak tidur menyamping dan olahraga yang berat.
Umumnya tanam benang di wajah tidak jauh berbeda dengan tanam benang di hidung. Di bawah ini dijelaskan beberapa langkahnya:
Lihat juga: Perawatan Kecantikan Wajah Ini Bisa Bikin Awet Muda
Sahabat Secan, sebelum melakukan prosedur tanam benang, pasien akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter bedah untuk membicarakan tahapan prosedur dan hasil yang diinginkan.
Perawatan ini biasanya tidak menggunakan anestesi umum, tapi memakai anestesi lokal di bagian tertentu, sehingga pasien tidak akan merasakan sakit.
Dokter akan memasukkan benang operasi khusus ke dalam lapisan kulit dengan memakai jarum tipis. Lalu, dokter akan menarik kulit wajah, mulai dari dahi, bawah mata, pipi, dan leher.
Benang yang dimasukkan ke dalam lapisan kulit akan menarik jaringan dan otot di bawah kulit, sehingga kulit akan terangkat dan tampak lebih kencang. Prosedur ini umumnya dilakukan selama satu jam.
Pasca tanam benang, pasien umumnya dapat langsung pulang, karena prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal, sehingga tidak perlu menunggu efek obat bius menghilang seperti menggunakan anestesi umum.
Pasien akan mengalami gejala bengkak atau kekakuan di kulit yang ditanam benang. Biasanya akan hilang dalam beberapa hari. Dokter biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca prosedur.
Lihat juga: Perawatan Kulit dengan Laser yang Tepat
Setelah tanam benang, kemungkinan efek samping yang bisa terjadi adalah infeksi, karena bakteri ikut masuk ketika jarum dimasukkan ke bawah lapisan kulit. Infeksi adalah efek samping yang perlu diwaspadai setelah melakukan thread lift.
Sahabat Secan dapat menghubungi dokter apabila timbul gejala infeksi, seperti:
Tanam benang adalah metode perawatan wajah yang mempunyai masa pemulihan yang cepat, karena prosedur ini dilakukan tanpa melalui anestesi umum.
Perawatan wajah ini bisa menyebabkan timbulnya hematoma atau penumpukan darah. Hematoma muncul karena tindakan tarik benang tidak sengaja melukai atau merusak dinding pembuluh darah.
Reaksi alergi seperti kemerahan, ruam, atau bengkak di bagian kulit bisa terjadi setelah melakukan tanam benang. Apabila timbul gejala alergi setelah prosedur ini, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.
Sebagian orang, perawatan ini bisa menimbulkan lipatan kulit atau cekungan di bagian kulit yang ditanam benang. Mengutip jurnal Aesthetic Plastic Surgery, pasien berusia di atas 50 tahun biasanya mengalami efek samping ini, karena kulit wajah mulai kehilangan elastisitasnya.
Risiko efek samping lainnya adalah bengkak dan nyeri. Tapi, umumnya efek samping ini hanya terjadi sementara dan hilang dalam dalam waktu 7-14 hari. Dokter biasanya akan menganjurkan melakukan kompres air dingin untuk mengurangi bengkak.
Itulah penjabaran mengenai efek samping tanam benang di wajah. Sebelum melakukan prosedur ini, sebaiknya kamu berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk mendapatkan informasi lebih lengkap, termasuk risiko yang akan terjadi.