Makanan yang dibekukan atau biasa dikenal dengan frozen food, sudah menjadi banyak pilihan orang. Penyajiannya yang praktis, bisa disimpan lebih lama, serta rasanya yang enak membuat banyak orang menyukainya. Tapi apakah ada efek samping makan forzen food jika dikonsumsi terlalu sering? Berikut ulasannya.
Banyak mitos yang beredar soal frozen food. Sebagian besar menyatakan bahwa jenis makanan ini berbahaya dan tidak bagus untuk kesehatan. Dilansir dari Myrecipes berikut ini mitos yang banyak beredar mengenai makanan cepat saji ini.
Sebenarnya, makanan beku ini memiliki nutrisi yang tidak jauh jika dibandingkan dengan makanan yang segar, karena frozen food berasal dari bahan makanan segar yang dibekukan.
Penelitian yang dilakukan oleh University of Georgia pada 2013 menunjukkan, bahwa kandungan gizi yang ada dalam makanan tersebut sama dengan yang ada dalam bahan makanan segar. Bahkan kandungan vitamin A, vitamin C, dan folat yang ada di bahan makanan segar akan berkurang jika disimpan di dalam kulkas lebih dari lima hari.
Lihat juga: Bahaya Makan Jeroan Berlebih Berisiko 5 Penyakit Ini
Dulu, makanan ini memang sudah dikenal sebagai bentuk dari makanan yang kurang sehat. Tapi kini seiring dengan semakin berkembangnya zaman, makanan yang dibekukan memiliki kandungan yang sama sehatnya dengan makanan segar.
Artinya, sudah tidak memiliki kandungan garam yang tinggi seperti makanan beku yang dibuat tempo dulu. Biasanya, kandungan gizi yang ada dalam kemasan menunjukkan bahwa kandungan sodium totalnya hanya sebesar 650 mg.
Banyak juga yang menganggap bahwa makanan cepat saji lebih mahal jika dibandingkan dengan makanan yang biasa. Memang jika dibandingkan dengan bahan pangan yang masih segar, terdapat selisih harga yang lebih mahal.
Namun, kalau kamu bandingkan dengan take out atau delivery makanan dari restoran, pasti akan jauh lebih murah jika mengolah makanan frozen food dan mengubahnya menjadi makanan yang siap santap.
Bakteri akan aktif pada suhu 40 hingga 140 derajat Fahrenheit, tapi tidak mati jika di bawah suhu tersebut, hanya berubah menjadi tidak aktif. Suhu yang lebih dingin tidak mampu menurunkan risiko dari bakteri, bahkan kemungkinan adanya bakteri baru yang ada dalam freezer.
Masalah kesehatan masih bisa muncul ketika kamu menaruh makanan ke dalam pembeku. Tapi bisa diminimalisir dengan mencuci tangan sebelum menyentuh makanan, menggunakan semua peralatan yang bersih, dan usahakan jangan sampai ada kontaminasi silang dari kotoran apa pun agar makanan kamu bisa bebas bakteri.
Lihat juga: Makanan Tidak Sehat Itu Enak, Benar Nggak Sih?
Itulah beberapa contoh mitos yang sering beredar. Jadi, jenis makanan ini tidak sejahat yang kamu kira.
Namun, Sahabat Secan tidak disarankan mengonsumsi makanan beku terlalu sering, karena akan menimbulkan gangguan kesehatan. Berikut beberapa jenis gangguan kesehatan yang timbul jika mengonsumsi makanan yang dibekukan secara berlebihan.
Trans fat atau yang biasa dikenal dengan lemak trans, bisa menaikkan risiko penyakit jantung dan juga penyumbatan arteri, biasanya banyak ditemukan dalam makanan kemasan. Banyak kolesterol jahat yang ada dalam kandungan lemak tersebut dan bisa membuat kondisi jantung semakin buruk.
Untuk membuat makanan ini bisa dimakan dalam jangka waktu yang lama, banyak pengawet yang ditambahkan dalam frozen food. Pengawet tersebut tidak memberikan manfaat untuk tubuh malah sebaiknya dihindari saja.
Komposisi makanan ini sebagian besar terbuat dari adonan tepung. Hal ini bisa membuat makanan itu lebih kaya rasa dan tekstur. Sebelum ia dicerna, tepung itu akan berubah menjadi gula. Maka dari itu jika kamu mengonsumsi dengan jumlah banyak, bisa meningkatkan risiko terkena diabetes.
Semoga setelah membaca tulisan ini, Sahabat Secan tidak takut lagi untuk makan frozen food, ya. Memang tidak ada yang sebaik makanan rumahan, tapi tidak ada salahnya juga untuk makan makanan olahan seperti makanan beku ini, asalkan tetap dalam batas yang wajar.