Bekas jerawat yang tak kunjung sembuh terkadang membuat kesal. Cara tepat yang dapat dilakukan untuk menghilangkan bekas jerawat adalah dengan melakukan dermaroller untuk bopeng bekas jerawat.
Dermaroller treatment ini dipercaya bisa menyamarkan bekas jerawat, mengurangi kerutan, hingga membuat kulit wajah terlihat awet muda. Berikut wawancara Secan.id dengan dr. Inna Milkie Amnun Istauva dari Shofi Aesthetic Clinic di Malang, Jawa Timur.
Apa itu dermaroller?
Dermroller adalah modalitas terapi dermatology yang dilakukan dengan cara membuat perlukaan, atau trauma fisik pada kulit melalui penetrasi jarum-jarum halus. Jarum tersebut menembus lapisan kulit, yaitu stratum korneum dan membuat lubang-lubang kecil pada epidermis.
Pada proses ini memicu timbulnya growth factor yang menstimulasi produksi kolagen dan elastin pada lapisan papillary dermis. Hasil akhirnya adalah penimbunan kolagen olavi robas.
Apa manfaat dari pengobatan dermaroller?
Manfaatnya dapat mengatasi berbagai masalah kulit, seperti scar atrophy yang seringkali ada pada bekas jerawat, alopecia atau kebotakan, actinic keratosis, hipo, dan hiperpigmentasi (melasma dan stretch mark).
Bagaimana proses perawatan dermaroller?
Tahapan dermaroller wajah yaitu diawali dengan berkonsultasi dengan dokter dan memilih tindakan dengan dermaroller. Sebelum melakukan dermaroiller, dilakukan facial terlebih dahulu dan dioleskan krim anestesi selama 45 menit hingga satu jam. Kemudian dibersihkan dan siap dilakukan perawatan dermaroller. Total proses perawatan dermaroller membutuhkan waktu antara 1,5-2 jam.
Apakah dermaroller sendiri aman dilakukan di rumah?
Dermaroller sebaiknya dilakukan di klinik kecantikan yang ditangani dokter kecantikan yang profesional. Pemilihan ukuran jarum dan serum yang digunakan juga harus dipilihkan oleh dokter. Pada saat pengerjaan dermaroller, kedalaman roller yang diaplikasikan di kulit harus dilakukan oleh dokter, tidak bisa dilakukan di rumah.
Lalu, penyembuhan setelah perawatan dermaroller juga harus dipantau oleh dokter. Jika dilakukaan di rumah, maka dikhawatirkan akan terjadi efek samping yang tidak diinginkan, salah satunya adalah post-inflammatory hyperpigmentation (PIH).
Seberapa penting berkonsultasi ke dokter sebelum melakukan perawatan?
Sebelum melakukan perawatan dermaroller, sangat penting untuk melakukan konsultasi ke dokter terlebih dahulu. Karena dokter akan melihat kondisi kulit dari pasien. Pada kulit pasien yang sensitif, merah, tipis, atau berjerawat tidak bisa dilakukan dermaroller.
Apakah perawatan dermaroller bisa dilakukan untuk semua jenis kulit?
Dermaroller harus dilakukan pada kondisi kulit yang tenang, yang tidak ada keradangan dan tidak merah. Pada kulit yang normal, berminyak, dan kering bisa dilakukan perawatan dermaroller. Sedangkan pada kondisi kulit yang merah, tipis, sensitif, serta berjerawat maka harus ditunda dulu perawatan dermaroller dan masalah kulit ini harus diselesaikan dahulu.
Apa efek samping dari perawatan dermaroller?
Efek samping dari dermaroller yaitu timbul nyeri, merah, berdarah, dan perih, karena membuat perlukaan dengan jarum mikro pada rollernya, sehingga setelah dilakukan tindakan dermaroller seringkali kulit akan menjadi merah.
Tapi kulit merah tersebut akan berangsur-angsur menyembuh menjadi warna kecokelatan, cokelat, menghasilkan krusta, dan mengelupas. Waktu yang dibutuhkan dari kulit yang luka untuk menjadi sembuh dan mengelupas yaitu sekitar satu minggu.
Dalam proses penyembuhan luka disarankan tidak terkena sinar matahari secara langsung dan memakai sunblock. Setelah proses pengelupasan kulit maka akan timbul kulit baru yang sifatnya lebih kenyal, elastis, halus, rata, dan cerah.
Apakah perawatan dermaroller perlu dilakukan secara berkala?
Perawatan dermaroller dilakukan secara berkala itu tergantung dari keparahan kulit dari pasien. Misalnya, scar atrophy pada bekas jerawat. Jika scar atrophynya dalam, maka diperlukan 3-5 kali perawatan dermaroller dengan interval satu bulan. Tapi jika scar atrophynya dangkal dan kecil-kecil, perawatan dermaroller dibutuhkan hanya 1-2 kali treatment.
Apa pencegahan yang perlu dilakukan setelah perawatan?
Setelah perawatan dermaroller adalah dengan mengaplikasikan krim anti-inflamasi dan sunblock. Walaupun pasien tidak terkena sinar matahari secara langsung, tapi sinar ultraviolet A (UVA) masih tetap bisa menembus ke dalam ruangan, sehingga pemakaian sunblock sangat penting dilakukan untuk mencegah timbulnya flek atau melasma.
Ditinjau oleh: dr. Inna Milkie Amnun Istauva