Kesulitan tidur pada malam hari, tidak hanya dapat membuat tubuh menjadi lelah pada pagi hari dan mengganggu mood, tapi juga bisa mempengaruhi kesehatan dan menurunkan kualitas hidup. Kualitas tidur yang tidak baik, bisa memengaruhi fisik dan mental. Nah, di bawah ini dijelaskan tentang Dampak Buruk dan Cara Mengatasi Insomnia.
Apa Itu Insomnia?
Insomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan kesulitan untuk memulai tidur, sering terbangun pada malam hari dan sulit untuk tidur kembali, serta bangun lebih awal dari jam biasanya, dan susah untuk tidur kembali setelah terbangun.
Gangguan tidur ini bukan hanya penyakit, tapi juga gejala dari suatu penyakit. Apabila masalah tidur terjadi tanpa diikuti masalah kesehatan lain, maka disebut sebagai penyakit atau insomnia primer. Umumnya ini terjadi akibat mengonsumsi alkohol, atau efek samping obat-obatan tertentu.
Namun, jika hal ini timbul akibat adanya kondisi medis tertentu, maka disebut sebagai insomnia sekunder. Biasanya, gejala bisa terjadi pada orang dengan penyakit asma, radang sendi, atau masalah mental.
Lihat juga: Dampak Negatif Minum Kopi Terlalu Banyak
Faktor Risiko
Masalah kesehatan ini bisa terjadi pada semua usia dan lebih rentan terjadi pada wanita dibandingkan pria, dan seseorang yang sudah lanjut usia. Ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami masalah tidur, yaitu:
Selain itu, mengalami kondisi medis tertentu, seperti obesitas dan penyakit kardiovaskular juga bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur. Masa menopause bisa juga mengakibatkan terjadinya gangguan sulit untuk tidur.
Gejala-gejala
Pada umumnya gejala yang sering terjadi yaitu:
Lihat juga: Cari Tahu Penyebab Mendengkur Saat Tidur, Baca Ini
Jika waktu tidur tidak cukup, maka kamu menjadi ngantuk, lelah, dan mudah marah. Gangguan insomnia yang berkepanjangan, akan menurunkan kualitas hidup.
Bagi orang yang mengalami depresi, mereka cenderung tidak makan dengan baik, dan bisa menyebabkan menurunnya sistem kekebalan tubuh. Jika kondisi ini terjadi, maka akan berisiko terjadi infeksi dari virus, jamur, atau bakteri.
Pengobatan
Dalam mengobati insomnia, hal pertama yang dilakukan dokter adalah mencari tahu apa yang menjadi penyebabnya. Jika didasari oleh kebiasaan atau pola hidup yang tidak sehat, maka dokter akan menyarankan untuk memperbaikinya. Sedangkan jika disebabkan oleh gangguan kesehatan (misalnya gangguan kecemasan), maka dokter akan terlebih dahulu mengatasi kondisi yang mendasari rasa cemas tersebut.
Secara umum ada beberapa penanganan yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Behaviour Therapy
Behaviour therapy merupakan terapi lini pertama untuk mengatasinya. Terapi ini bisa dilakukan dengan membuat kebiasaan tidur yang baik. Misalnya dengan membuat jadwal tidur yang teratur, menghindari aktivitas yang bisa membuat kamu tetap terbangun, dan membuat lingkungan yang nyaman untuk tidur.
2. Cognitive Behaviour Therapy
Terapi ini membantumu mengontrol atau mengeliminasi pikiran negatif dan rasa khawatir yang membuat kamu tetap terjaga.
3. Teknik Relaksasi
Relaksasi otot dan latihan pernapasan bisa mengurangi gangguan cemas.
4. Stimulus Control Therapy
Terapi ini bertujuan untuk membatasi aktivitas di tempat tidur yang membuat kamu tetap terbangun. Selain itu, kamu juga akan diminta untuk menjadikan tempat tidur hanya untuk tidur. Bukan untuk membaca, bekerja, menonton TV, atau makan.
5. Pemberian Obat-obatan
Obat-obatan diberikan jika insomnia tidak berhasil diatasi dengan terapi. Obat tidur hanya boleh diberikan oleh dokter dan tetap berada dalam pengawasan dokter. Dokter biasanya tidak merekomendasikan penggunaan obat tidur dalam jangka waktu lama.
Demikian penjelasan mengenai Dampak Buruk dan Cara Mengatasi Insomnia. Jika gejala semakin mengganggu aktivitas pada pagi dan siang hari, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan dan saran yang tepat.