Cek Darah DBD Hari ke Berapa? Baca Artikelnya

Cek Darah DBD Hari ke Berapa

Pemeriksaan demam berdarah dengue (DBD) penting dilakukan untuk memastikan kesehatan dan menghindari demam berdarah yang semakin parah. Pengecekan dilakukan dengan menganalisis sampel darah pada laboratorium untuk mendeteksi antibodi IgG/IgM dan antigen virus dengue. Berikut ini diuraikan mengenai cek darah BDB hari ke berapa? Baca artikelnya.

Pemeriksaan Demam Berdarah

DBD merupakan kondisi medis yang disebabkan virus dengue dan bisa menimbulkan nyeri di tulang dan sendi, demam tinggi, sakit kepala, mual, dan muntah. Kondisi ini berisiko menimbulkan komplikasi serius, seperti perdarahan yang terjadi ketika pada tahap dengue shock syndrome hingga gagal ginjal akut.

Untuk mencegah komplikasi yakni dengan melakukan pemeriksaan demam berdarah, sehingga penderita bisa mendapatkan diagnosis dan penanganan medis yang cepat dan tepat.

Tes DBD merupakan cara pemeriksaan dengan mengambil sampel darah untuk menegakkan diaknosis penyakit DBD. Pengecekan ini direkomendasikan bagi orang yang baru bepergian ke wilayah yang rawan DBD atau telah menunjukkan gejala awal DBD.

Cek Darah DBD Hari ke Berapa?

Pengecekan demam berdarah direkomendasikan untuk orang yang baru mengunjungi wilayah rawan DBD. Kemudian, tes ini perlu dilakukan orang yang menunjukkan gejala demam berdarah, seperti:

  • Gusi berdarah
  • Mimidan
  • Mual dan muntah
  • Nyeri di bagian belakang bola mata, sendi, dan otot
  • Sakit perut
  • Timbulnya ruam atau bintik merah di kulit
  • Demam tinggi yang berlangsung selama tiga hari dan menurun secara tiba-tiba
  • Demam tinggi secara tiba-tiba, bahkan hingga 40 derajat Celcius.

Lihat juga: Penyebab DBD dan Cara Mengatasinya

Jenis Cek Demam Berdarah

Ada berbagai jenis tes DBD yang dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis demam berdarah dengue, yaitu:

1. Tes anti-dengue IgG/IgM

Pemeriksaan ini merupakan cara yang dilakukan untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG dengue pada sampel darah. Tes ini biasanya direkomedasikan lima hari setelah gejala DBD timbul. Antibodi IgG umumnya terdeteksi lebih lambat dibanding IgM, sehingga menjadi penanda penyakit DBD kronis.

Pengecekan anti-dengue IgG/IgM cukup efektif untuk memastikan diagnosis DBD, karena antibosi tersebut hanya terbentuk 7-10 hari setelah tubuh terinfeksi virus dengue.

Apabila tes ini menunjukkan hasil positif, maka menandakan seseorang mengalami infeksi virus dengue akut dan membutuhkan pengobatan medis dengan segera.

Lihat juga: Makanan yang Tidak Boleh Dimakan Saat Demam

2. Tes dengue NS1

Tes lain yang juga dapat dilakukan adalah tes dengue NS1 yang merupakan prosedur pemeriksaan dengan mengambil sampel darah untuk mendeteksi protein NS1 yang berperan sebagai antigen virus dengue.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan diagnosis DBD dan mengurangi risiko komplikasi atau kondisi yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Umumnya dokter akan merekomendasikan tes NS1 untuk pasien yang menunjukkan gejala awal pada hari ke 0-5.

Tes ini cukup akurat untuk mendiagnosis DBD. Tapi, apabila pasien tetap menunjukkan gejala DBD walaupun tes NS1 menunjukkan hasil negatif, maka dokter akan menganjurkan pasien untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan tes anti-dengue IgG/IgM.

3. Tes darah lengkap

Pemeriksaan ini adalah salah satu prosedur pengecekan demam berdarah untuk membantu mendiagnosis DBD. Dengan tes ini, dokter akan memeriksa kadar trombosit, leukosit, dan hematokrit yang bisa dipengaruhi infeksi virus dengue.

Bersadarkan WO, orang dapat dicurigai terserang DBD apabila hasil cek darah di lab menunjukkan:

  • Leukosit kurang dari 5.000/mikroliter
  • Trombosit kurang dari 150 ribu/mikroliter
  • Hematokrit meningkat 5-10 persen

Demikian penjabaran mengenai cek darah DBD ke berapa. Untuk melakukan pemeriksaan DBD, kamu dapat mendatangi dokter di puskesmas, klinik, ataupun rumah sakit terdekat untuk memastikan kesehatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *