Reaksi alergi di kulit terjadi karena adanya benda-benda asing membahayakan yang masuk ke dalam tubuh, seperti bakteri dan virus. Dengan masuknya benda asing tersebut, tubuh pun bereaksi yang disebut reaksi antigen antibodi.
Gejala yang timbul, seperti kemerahan, bengkak, atau bruntusan. Kemudian akan merasakan gatal, panas, atau perih seperti tertusuk-tusuk. Berikut wawancara Secan.id dengan dr. Dina Udayani Swadeshi, Sp.KK dari Alifah Clinic, Karawang, Jawa Barat.
Apa yang dimaksud dengan reaksi alergi di kulit?
Hal yang dapat menimbulkan reaksi alergi di kulit sebenarnya adalah benda-benda asing yang sifatnya membahayakan. Misalnya, masuknya bakteri, virus, dan sebagaimana. Maka tubuh akan mencoba mengatasi benda-benda tersebut agar tidak membahayakan tubuhnya.
Tapi ternyata sistem kekebalan tubuh menimbulkan reaksi yang berlebihan terhadap benda-benda yang sebenarnya adalah zat asing, namun tidak membahayakan. Contohnya, adanya perubahan suhu dingin, panas, debu, serbuk sari, makanan, dan lainnya.
Kenapa bisa terjadi masalah kulit tersebut?
Reaksi alergi terjadi saat benda-benda asing itu masuk ke dalam tubuh, maka tubuh akan bereaksi terhadap benda tersebut, yang dinamakan reaksi antigen antibodi. Jadi, antigen itu adalah zat asing dan antibodi adalah sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh akan berusaha membunuh zat asing tersebut.
Apa saja gejala yang timbul?
Gejala yang timbul di kulit, seperti kemerahan, bengkak, atau bruntusan. Kemudian akan merasakan gatal, panas, atau perih seperti tertusuk-tusuk.
Di bagian kulit mana bisa timbul?
Gangguan kulit ini bisa terjadi tergantung bahan penyebabnya. Misalnya, penyebabnya adalah makanan, jadi ini bersifat sistemik, reaksi alergi yang ditimbulkan bisa menyeluruh atau seluruh tubuh, bahkan bisa menimbulkan lecet-lecet di bagian saluran pembuangan area tubuh.
Pada usia berapa reaksi alergi dapat terjadi?
Hal ini bisa terjadi pada usia bayi hingga dewasa. Tergantung fasenya, seperti alergi bisa timbul pada masih kecil/bayi dan bisa hilang pada saat kanak-kanak, atau timbul pada masa kanak-kanak dan hilang pada saat remaja, atau ada yang saat kecil tidak muncul tapi timbul ketika dewasa. Reaksi alergi ada hubungannya dengan faktor genetik.
Apa yang perlu dilakukan?
Hal pertama yang perlu dilakukan ada mengetahui apa penyebab gatal atau ruam. Setelah mengetahui penyebabnya, maka harus menghindari atau menghentikan bahan-bahan tersebut. Jika reaksi alergi sudah terjadi, maka yang perlu dilakukan adalah mengonsumsi obat anti-radang untuk pertolongan pertama. Apabila setelah menggunakan obat anti-radang masih belum teratasi, maka perlu berkonsultasi ke dokter spesialis kulit.
Berapa lama reaksi alergi dapat diatasi?
Untuk mengatasinya tergantung penyebabnya. Ada reaksi alergi yang sifatnya akut, ketika dihentikan maka akan berkurang. Tapi ada yang sifatnya memanjang, maka perlu mengonsumsi obat antiradang selama fase alergi masih berjalan. Konsumsi obat tersebut bisa jangka panjang, karena pada saat kambuh reaksi alergi kronik ini tidak bisa diprediksi, bisa dua minggu, tiga minggu, bulanan, atau tahunan.
Ditinjau oleh: dr. Dina Udayani Swadeshi, Sp.KK