Salah satu penyakit kronis yang perlu diwaspadai seperti diabetes melitus atau diabetes, merupakan penyakit penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif. Berikut ini wawancara Secan.id dengan Dr. Nanang Miftah Fajari, Sp.PD-KEMD dari Rumah Sakit Umum Nirwana, tentang “Pengobatan dan Pencegahan Diabetes Melitus”.
Apa itu diabetes melitus?
Diabetes melitus merupakan suatu kondisi metabolik yang kronik di dalam tubuh, yang ditandai dengan hiperglikemia (kondisi kadar gula di dalam darah meningkat). Karena hormon insulin sebagai pengatur gula di dalam darah mengalami gangguan atau masalah.
Gangguan bisa berarti sekresi atau pelepasan hormon insulin di dalam tubuh berkurang produksinya, atau hormon insulin cukup produksinya tapi tidak dapat bekerja dengan baik. Sehingga di dalam tubuh, pengaturan kadar gula darah bisa berjalan dengan optimal, ditandai dengan tingginya kadar gula darah.
Apa jenis-jenis diabetes melitus?
Jenis-jenis diabetes dikalisifikasikan menjadi empat tipe. Pertama, diabetes tipe 1. Kedua, diabetes tipe 2. Ketiga, diabetes tipe lain. Keempat, diabetes gestasional (yang terjadi pada masa kehamilan). Diabetes tipe 1, dapat menyerang pada usia muda (0-17 atau hingga 20 tahun), yang ditandai gagalnya hormon insulin yang diskresi dari pankreas (pankreas mengalami kerusakan).
Diabetes tipe 2, ditandai dengan orang yang berusia di atas 40 tahun, kegemukan, adanya faktor-faktor metabolik lainnya (kolesterol tinggi, hipertensi, kurang berolahraga, faktor keturunan, dan riwayat pasien). Kemudian diabetes tipe lain, biasanya disebabkan oleh obat-obat tertentu (golongan steroid, obat anti-kanker, imunosupresan) dan tumor di sekitar pankreas yang mengganggu produksi hormon insulin dari pankreas.
Lalu diabetes gestasional, biasanya sebelumnya pasien tidak ada riwayat diabetes, tapi pada saat kehamilan mengalami kondisi gula darah berlebih. Bisa jadi pasien setelah melahirkan gula darahnya akan kembali normal.
Apa jenis diabetes melitus yang berbahaya?
Keempat jenis diabetes tersebut berbahaya. Diabetes berbahaya jika gula darahnya tidak terkontrol, akan dirubah sifatnya menjadi racun yang akan mengganggu organ-organ di otak, jantung, ginjal, saraf di kaki, sehingga akan menimbulkan komplikasi. Diabetes akan merusak semua organ jika tidak diobati dengan
maksimal.
Apa penyebab diabetes melitus?
Penyebab diabetes melitus banyak sekali, tergantung dari klasifikasi diabetes. Misalnya diabetes tipe 1, penyebabnya adalah proses autoimun (infeksi virus dan di dalam tubuh terjadi reaksi berlebihan atau reaksi silang, sehingga infeksi virus bisa menempel di pankreas). Sementara penyebab diabetes tipe 2, misalnya
gaya hidup yang salah, seperti terlalu banyak mengonsumsi makanan yang manis, karbohidrat berlebihan, kurang berolahraga, dan faktor keturunan.
Apa gejala diabetes melitus?
Secara umum gejala diabetes seringkali ditandai dengan seringnya buang air kecil, sering merasa haus, banyak makan, mata kabur, kaki kesemutan, badan terasa lemas/capek, kurangnya harmonis dalam menjalankan hubungan suami-istri, keputihan atau gatal-gatal di sekitar kemaluan. Semua gejala tersebut belum tentu terdiagnosis diabetes, karena harus dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Apa faktor risiko diabetes melitus?
Faktor risiko diabetes melitus, misalnya obesitas atau kegemukan, bisa dihitung dari indeks massa tubuh, jika lebih dari 25 kg per square meter, maka berisiko diabetes. Selain itu, kurang berolahraga/aktivitas fisik, pola hidup yang salah, hipertensi, mengalami gangguan kolesterol tinggi, faktor usia (di atas 40 tahun), dan faktor keturunan.
Apa komplikasi diabetes melitus?
Diabetes akan menjadi masalah jika tidak terkontrol dengan baik. Gula darah yang tidak terkontrol dengan baik, maka akan berubah sifatnya menjadi racun. Racun tersebut membuat masalah di sepanjang aliran darah yang dilewati. Komplikasi diabetes dimulai dari masalah yang timbul dari pembuluh darahnya (pembuluh
darah besar/macrovascular dan pembuluh darah kecil/microvascular). Komplikasi dari pembuluh darah besar, seperti stroke, jantung koroner, dan kelainan pada pembuluh darah di kaki.
Apa saja diagnosis yang akan dilakukan dokter?
Mendaignosis diabetes yaitu bagaimana riwayat penyakit pasien, pemeriksaan laboratorium, dan mengevaluasi apakah terjadi komplikasi pada pasien. Hal ini penting pada pengobatan selanjutnya.
Bagaimana pengobatan diabetes melitus?
Pengobatan diabetes ada empat pilar yang perlu diketahui, yaitu pilar pertama, disiplin diet (pengaturan makanan), karbohidrat harus dikurangi (nasi, roti, beras merah, atau pengganti nasi lainnya), dan harus dihitung berapa kalori yang dibutuhkan. Hindari masakan, makanan, atau minuman yang manis, karena manis
dari gula atau sukrosa akan bisa memberi kontribusi terhadap tingginya kadar gula darah dan mengganggu pengobatan diabetes.
Pilar kedua, olahraga/aktivitas fisik. Aktivitas fisik adalah suatu bentuk kegiatan olah tubuh manusia, tapi tidak terstruktur, seperti menyapu, mengepel, mencuci motor/mobil. Sementara yang dimaksud dalam pengobatan diabetes adalah berolahraga, karena olahraga merupakan kegiatan yang terstruktur, bertujuan,
dan mempunya efek terhadap pengobatan diabetes. Penderita diabetes diharapkan berolahraga secara teratur dengan durasi 150 menit per minggu atau sekitar 20-30 menit per hari.
Jenis olahraganya adalah yang bersifat aerobik, yang banyak mengonsumsi oksigen, seperti berjalan kaki, berenang, berlari, dan bersepeda. Sedangkan jenis olahraga yang perlu dihindari adalah yang ada lawannya, seperti bulutangkis, basket, dan tenis. Karena jantung akan terpacu untuk mengalahkan lawan, ini akan berbahaya terhadap detak jantung lebih kencang.
Pilar ketiga adalah obat, bisa berupa obat oral atau injeksi. Keduanya baik untuk pengobatan pasien. Dokter yang akan menentukan kepada pasien untuk penggunaan obat oral atau injeksi.
Kemudian pilar keempat adalah, pasien harus meminimalisir faktor-faktor risiko tersebut, seperti menurunkan berat badan, stop merokok, menghindari stres berlebihan, dukungan dari keluarga, atau orang-orang di sekitarnya untuk memantau dan mengingatkan agar patuh/disiplin.
Apakah diabetes melitus bisa disembuhkan?
Diabetes melitus bisa disembuhkan tergantung dari tipe diabetes. Jika diabetes tipe 1, dimana ditandai oleh kerusakan pankreas yang masif dan menyebabkan kekurangan hormon insulin secara absolut, maka pasien sulit untuk sembuh. Tapi jika diabetes tipe 2, beberapa pasien yang disiplin dalam makan, olahraga, dan minum obat teratur maka kondisi diabetesnya akan berangsur-angsur membaik. Jika pasien yang sudah dalam kondisi yang sudah ada komplikasi, maka mustahil diabetesnya akan kembali normal.
Apa pencegahan diabetes melitus?
Pencegahan diabetes terdapat tiga poin. Pertama, pencegahan primer, yaitu seseorang yang belum terkena diabetes, tapi mempunyai faktor risiko, seperti kegemukan, hipertensi, dan kurang aktivitas. Kedua, pasien diarahkan mengatur pola makan diatur dan berolahraga secara teratur.
Ketiga pencegahan sekunder, yaitu mereka yang sudah terkena diabetes maka dicegah agar tidak terkena komplikasi. Caranya, pasien diedukasi untuk berobat secara teratur, menjalankan program diet yang sudah disarankan, berolahraga, dan minum obat.
Keempat, adalah pencegahan tersier, yaitu mereka yang sudah terkena diabetes dan komplikasi, maka diusahakan agar tidak menjadi tidak parah.
Kapan sebaiknya seseorang harus ke dokter?
Semua informasi tentang diabetes banyak dan beragam. Yang terpenting mencari sumber informasi yang berkompeten. Karena yang sering terjadi adalah, pasien ingin sembuh diabetes secara instan, tergoda minum obat yang dianggap bisa mengendalikan diabetes. Ini berbahaya bagi pasien. Sebaiknya, segera datang ke dokter jika mengalami gejala diabetes tersebut. Dokter yang akan memilah dan memilih pengobatan yang jelas dan tepat bagi pasien. Jangan sampai sampai menunda pengobatan diabetes, maka akan berisiko berakibat fatal bagi penderita.