Pustula merupakan jenis jerawat yang berisi nanah. Jerawat ini timbul sebagai benjolan meradang berwarna kemerahan dengan bagian tengahnya berwarna putih. Jenis jerawat ini timbul di wajah, punggung, dada, dan bahu. Untuk mengetahui lebih lengkap, di bawah ini dijelaskan mengenai cara menghilangkan jerawat pustula.
Jerawat pustula bisa terjadi pada siapa pun, tapi jerawat inflamasi ini kerap menyerang remaja pada masa pubertas. Namun, orang dewasa bisa mengalami gangguan kulit ini akibat berbagai faktor.
Sahabat Secan, jerawat nanah mempunyai tanda yang berbeda dengan bentuk jerawat lain dan berbeda pada setiap orang. Jerawat pustula biasanya menimbulkan gejala, seperti:
Jerawat nanah ini terbentuk akibat penyumbatan pori-pori. Di bawah ini ada beberapa penyebab
jerawat pustula.
Jenis jerawat ini bisa timbul akibat reaksi alergi terhadap makanan atau gigitan serangga beracun.
Nanah pada jerawat ini terbentuk dari sel darah putih.
Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang kalah dan mati melawan infeksi dari bakteri dan kotoran yang menyumbat pori. Akibatnya, benjolan besar berisi nanah timbul dan mengiritasi kulit di sekitarnya.
Apabila sebum yang dihasilkan kelenjar sebaceous berlebihan, sebum berlebih tidak akan bisa keluar karena bukaan pori-pori yang menyempit. Akibatnya sebum dan sel kulit mati terjebak di dalam pori-pori.
Lihat juga: Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya
Hal ini nantinya menyebabkan bakteri penyebab jerawat di permukaan kulit memakan sebum dan terus berkembang biak. Bakteri yang tumbuh ini bisa memicu infeksi, sehingga tubuh membentuk
perlawanan berupa zat peradangan.
Hasilnya, peradangan tersebut membuat dinding pori-pori menjadi rusak dan ukuran jerawat bernanah menjadi membesar serta membengkak.
Sahabat Secan, ada beragam faktor yang bisa memicu seseorang terkena jerawat pustula, yakni:
Berikut ini ada sejumlah pengobatan yang dapat dilakukan dalam mengatasi jerawat pustula.
Pada jerawat pustula yang parah, dokter akan menyarankan terapi fotodinamik (PDT). Terapi PDT merupakan salah satu pengobatan yang membantu mengobati jerawat yang parah.
Ketika terapi ini berlangsung, area kulit yang berjerawat akan diolesi larutan yang membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya.
Lihat juga: Jerawat atau Acne Vulgaris, Begini Cara Ngatasinya
Larutan tersebut umumnya akan menempel 15 menit hingga tiga jam. Lalu dokter kulit akan memakai laser atau cahaya untuk menghancur serta menghilangkan jerawat dan bekas jerawat agar kulit lebih halus.
Apabila perawatan tidak ada hasil selama 6-8 minggu, dokter akan merekomendasikan pengobatan tambahan dengan antibiotik. Antibiotik untuk jerawat umumnya dipakai bersama dengan benzoil peroksida.
Tujuannya adalah agar senyawa aktif tersebut lebih ampuh dalam membunuh bakteri penyebab jerawat pustula. Walau demikian, pengobatan ini tidak boleh dalam jangka panjang bisa menyebabkan resistensi antibiotik.
Jika jerawat ini membaik, pemakaian antibiotik akan dihentikan dan hanya benzoil peroksida atau
asam salisilat yang akan digunakan.
Salah satu jenis pengobatan yang kerap direkomendasikan dokter untuk mengobati jerawat, terutama pustula adalah obat topikal jerawat. Pengobatan ini umumnya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti pembersih wajah, losion, krim, dan gel.
Umumnya obat jerawat ini mempunyai satu atau sejumlah bahan aktif. Di samping itu, obat topikal jerawat bisa diperoleh secara bebas ataupun dengan resep dokter. Di
bawah ini ada sejumlah aktif yang ada di obat jerawat.
Gunakan obat topikal jerawat sesuai aturan pakai dan instruksi dari dokter.