Cara Menghilangkan Jerawat Pustula dengan Tepat

Cara Menghilangkan Jerawat Pustula

Pustula merupakan jenis jerawat yang berisi nanah. Jerawat ini timbul sebagai benjolan meradang berwarna kemerahan dengan bagian tengahnya berwarna putih. Jenis jerawat ini timbul di wajah, punggung, dada, dan bahu. Untuk mengetahui lebih lengkap, di bawah ini dijelaskan mengenai cara menghilangkan jerawat pustula.

Jerawat pustula bisa terjadi pada siapa pun, tapi jerawat inflamasi ini kerap menyerang remaja pada masa pubertas. Namun, orang dewasa bisa mengalami gangguan kulit ini akibat berbagai faktor.

Gejala Jerawat Pustula

Sahabat Secan, jerawat nanah mempunyai tanda yang berbeda dengan bentuk jerawat lain dan berbeda pada setiap orang. Jerawat pustula biasanya menimbulkan gejala, seperti:

  • Timbul bersamaan dengan jerawat papula
  • Timbul di bagian wajah, leher, punggung, dan vagina
  • Terasa nyeri ketika benjolan disentuh
  • Kulit di sekelilingi jerawat terlihat memerah akibat peradangan
  • Bagian puncak benjolan berwarna putih, seperti komedo tertutup
  • Benjolan berdiameter sekitar 5-10 milimeter
  • Ada benjolan besar yang lebih besar dari komedo

Penyebab Jerawat Pustula

Jerawat nanah ini terbentuk akibat penyumbatan pori-pori. Di bawah ini ada beberapa penyebab
jerawat pustula.

1. Reaksi alergi

Jenis jerawat ini bisa timbul akibat reaksi alergi terhadap makanan atau gigitan serangga beracun.
Nanah pada jerawat ini terbentuk dari sel darah putih.

Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang kalah dan mati melawan infeksi dari bakteri dan kotoran yang menyumbat pori. Akibatnya, benjolan besar berisi nanah timbul dan mengiritasi kulit di sekitarnya.

2. Penyumbatan pori-pori

Apabila sebum yang dihasilkan kelenjar sebaceous berlebihan, sebum berlebih tidak akan bisa keluar karena bukaan pori-pori yang menyempit. Akibatnya sebum dan sel kulit mati terjebak di dalam pori-pori.

Lihat juga: Jenis Jerawat dan Cara Mengatasinya

Hal ini nantinya menyebabkan bakteri penyebab jerawat di permukaan kulit memakan sebum dan terus berkembang biak. Bakteri yang tumbuh ini bisa memicu infeksi, sehingga tubuh membentuk
perlawanan berupa zat peradangan.

Hasilnya, peradangan tersebut membuat dinding pori-pori menjadi rusak dan ukuran jerawat bernanah menjadi membesar serta membengkak.

Faktor Risiko

Sahabat Secan, ada beragam faktor yang bisa memicu seseorang terkena jerawat pustula, yakni:

  • Pemakaian obat yang mengandung kortikosteroid, testosteron, atau lithium
  • Orang dengan gangguan kulit, seperti eksim tangan atau psoriasis
  • Genetik, salah satu atau kedua orangtua mempunyai masalah jerawat
  • Perubahan hormon androgen yang memicu aktivitas kelenjar sebaceous dalam memproduksi sebum lebih banyak

Pengobatan Jerawat Pustula

Berikut ini ada sejumlah pengobatan yang dapat dilakukan dalam mengatasi jerawat pustula.

1. Terapi fotodinamik

Pada jerawat pustula yang parah, dokter akan menyarankan terapi fotodinamik (PDT). Terapi PDT merupakan salah satu pengobatan yang membantu mengobati jerawat yang parah.

Ketika terapi ini berlangsung, area kulit yang berjerawat akan diolesi larutan yang membuat kulit lebih sensitif terhadap cahaya.

Lihat juga: Jerawat atau Acne Vulgaris, Begini Cara Ngatasinya

Larutan tersebut umumnya akan menempel 15 menit hingga tiga jam. Lalu dokter kulit akan memakai laser atau cahaya untuk menghancur serta menghilangkan jerawat dan bekas jerawat agar kulit lebih halus.

2. Antibiotik

Apabila perawatan tidak ada hasil selama 6-8 minggu, dokter akan merekomendasikan pengobatan tambahan dengan antibiotik. Antibiotik untuk jerawat umumnya dipakai bersama dengan benzoil peroksida.

Tujuannya adalah agar senyawa aktif tersebut lebih ampuh dalam membunuh bakteri penyebab jerawat pustula. Walau demikian, pengobatan ini tidak boleh dalam jangka panjang bisa menyebabkan resistensi antibiotik.

Jika jerawat ini membaik, pemakaian antibiotik akan dihentikan dan hanya benzoil peroksida atau
asam salisilat yang akan digunakan.

3. Obat topikal jerawat

Salah satu jenis pengobatan yang kerap direkomendasikan dokter untuk mengobati jerawat, terutama pustula adalah obat topikal jerawat. Pengobatan ini umumnya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti pembersih wajah, losion, krim, dan gel.

Umumnya obat jerawat ini mempunyai satu atau sejumlah bahan aktif. Di samping itu, obat topikal jerawat bisa diperoleh secara bebas ataupun dengan resep dokter. Di
bawah ini ada sejumlah aktif yang ada di obat jerawat.

  • Keratolitik untuk mengelupas permukaan kulit
  • Retinoid untuk membersihkan pori-pori dan mencegah produksi minyak berlebih
  • Asam salisilat untuk mengangkat penumpukan sel kulit mati yang menyumbat pori
  • Benzoil peroksida untuk membunuh dan menghambat bakteri penyebab jerawat

Gunakan obat topikal jerawat sesuai aturan pakai dan instruksi dari dokter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *