Botox dan Filler Wajah, Ternyata Ini Manfaatnya

Botox dan Filler

Mempunyai kulit wajah kendur bisa mempengaruhi penampilan atau rasa percaya diri. Kulit wajah mengendur sebenarnya proses normal yang terjadi seiring bertambahnya usia. Tapi, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kulit wajah yang kendur dan terlihat awet muda, yaitu dengan melakukan perawatan botox dan filler wajah.

Berikut wawancara Secan.id dengan dr. Sweeta Isabel B. Situmeang dari Michelle Beauty Skin Care di Medan, Sumatera Utara, tentang cara membuat kulit wajah kencang dan awet muda.

Apa arti penting bagi perempuan untuk memiliki kulit kencang dan terlihat awet muda?

Penting bagi perempuan untuk mempunyai kulit wajah yang sehat dan kencang, agar tampak lebih awet muda dan percaya diri.

Bagaimana cara agar mempunyai kulit kencang, sehat, dan awet muda?

Untuk memiliki kulit wajah yang kencang, sehat, dan awet muda bisa dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan yang bergizi, olahraga yang teratur, dan melakukan treatment di klinik kecantikan, salah satunya adalah dengan perawatan botox dan filler.

Apa keunggulan dari perawatan botox, filler, dan thread lift?

Keunggulan dari kedua perawatan tersebut adalah, sangat minimum efek samping, hasil bisa terlihat instan, serta bisa dilakukan dengan waktu singkat dan hasilnya bisa bertahan selama enam bulan.

Bagaimana cara kerja dari botox, filler, dan thread lift?

Cara kerja dari botox dan filler, yaitu botox yang berfungsi untuk merilekskan otot-otot yang bisa menghasilkan kerutan ketika berekspresi, seperti tertawa, mengangkat dahi, dan sebagainya. Botox juga berfungsi mengecilkan bagian otot-otot tertentu seperti bagian rahang.

Saat disuntikan dengan cairan botox, maka dalam tiga hari otot akan lebih rileks, sehingga ketika berekspresi tidak akan terlihat kerutan di wajah. Sementara di bagian rahang, akan terlihat dalam dua minggu, dimana otot rahang akan lebih mengecil sehingga wajah tampak lebih proporsional.

Sedangkan filler yang mengandung hyaluronic acid yang diproduksi oleh tubuh untuk mengisi bagian-bagian wajah yang kosong. Misalnya, bisa mengisi diĀ  bagian bawah mata yang cekung atau tulang pelipis yang cekung, ataupun daerah garis senyum. Filler juga dapat digunakan memancungkan hidung, sehingga terlihat proporsional.

Kondisi atau jenis kulit seperti apa yang tidak dianjurkan untuk melakukan perawatan tersebut?

Kedua treatment dapat dilakukan dalam waktu bersamaan. Tapi ada beberapa kondisi yang tidak dianjurkan melakukan treatment. Misalnya, ibu dalam kondisi hamil, kulit mengalami penyakit atau luka yang infeksi, dan pernah mengalami riwayat alergi dengan obat-obat yang terkandung di dalam botox dan filler.

Apa efek samping yang mungkin timbul setelah perawatan?

Efek samping dari kedua treatment tersebut hampir tidak ada, hanya yang sering terjadi adalah timbul memar di bagian penyuntikkan ataupun wajah terlihat bengkak. Tapi, kondisi ini bisa hilang dengan sendiri dalam satu minggu.

Bagaimana hasil yang diperoleh dari perawatan kombinasi botox dan filler?

Hasil dari kombinasi perawatan botox dan filler adalah wajah akan terlihat lebih proporsional, kencang, dan awet muda. Hasil maksimal akan terlihat dalam waktu dua minggu.

Perlukah pasien melakukan perawatan secara berkala? Kapan?

Perawatan botox bisa bertahan selama empat hingga enam bulan. Sedangkan untuk filler, tergantung pada area yang dilakukan penyuntikkan, biasanya bertahan selama enam hingga 12 bulan. Tapi untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal, biasanya dokter akan menganjurkan pasien untuk kembali datang setelah satu bulan perawatan pertama.

Apa yang perlu dilakukan pasien pasca-treatment?

Perawatan yang perlu dilakukan pasien pasca-treatment, terutama botox adalah pasien tidak boleh menunduk selama empat jam setelah tindakan. Sementara untuk kedua treatment tersebut, pasien selama dua hari tidak boleh mandi sauna atau olahraga berat, tidak dianjurkan melakukan perawatan facial atau laser selama dua minggu ke depan. Sementara untuk perawatan krim boleh dilakukan pasien di rumah.

Ditinjau oleh: dr. Sweeta Isabel B. Situmeang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *