Hampir setiap orang mengalami batuk. Tapi pernahkan kamu batuk berkepanjangan dan tidak sembuh? Kondisi seperti ini bisa merupakan gejala tuberkulosis atau TBC. Lalu apa yang membedakan antara TBC dengan batuk pada umumnya. Di dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai beda batuk TBC dan batuk biasa.
Batuk merupakan refleks tubuh yang timbul ketika saluran pernapasan mengalami iritasi akibat benda asing seperti debu hingga infeksi bakteri dan virus. Biasanya penyakit yang menyerang saluran pernapasan, termasuk TBC bisa menyebabkan batuk berkepanjangan. Berikut ini beberapa perbedaan kedua batuk tersebut.
Sahabat Secan, infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis tidak hanya menyerang paru-paru, tapi juga menyebar ke area tubuh lain. Hal ini dikenal dengan TB ekstra paru.
Organ yang bisa terdampak infeksi TBC adalah kelenjar getah bening, selaput otak, sendi, tulang, usus, kulit, dan alat kelamin. Gejala ini tergantung dari organ yang terdampak. Tapi TB ekstra paru secara umum ditandai dengan penurunan fungsi tubuh secara bertahap.
Batuk biasa terjadi secara tiba-tiba dan sembuh dalam beberapa hari. Tapi batuk tuberkulosis akan terjadi secara bertahap hingga gejalanya cukup parah. Untuk bisa terinfeksi TBC membutuhkan paparan yang lama.
Pada tahap infeksi primer, bakteri yang terhirup akan mencapai paru-paru dan mulai memperbanyak diri. Kemudian sistem imun akan menahan perkembangan bakteri, sehingga tidak memicu infeksi. Hal ini tidak memicu gejala dan dinamakan tahap infeksi laten atau TB laten.
Lihat juga: Penyakit TBC Disebabkan oleh Bakteri Ini
Akan tetapi, bakteri dapat aktif kembali dan memicu infeksi paru-paru jika sistem imun lemah. Pada tahan infeksi aktif, pengidap tuberkulosis baru menunjukkan gejala batuk.
Perbedaan lainnya adalah, gejala penyakit TBC tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi. Selain batuk berdahak, TB paru juga dapat menyebabkan sesak napas dan nyeri dada.
Infeksi bakteri tuberkulosis dapat memicu timbulnya gejala lain, seperti demam, menggigil, berkeringat, kelemahan, penurunan berat badan, dan penurunan nafsu makan.
Batuk biasa juga dapat diikuti gejala lain, tergantung dari penyebabnya. Misalnya, batuk akibat GERD dapat diikuti sensasi panas di dada dan sakit tenggorokan.
Selanjutnya adalah ciri kedua batuk ini dapat dilihat dari kapan penderita berhenti batuk. Biasanya, batuk biasa dapat sembuh sendiri atau setelah minum obat pereda batuk.
Sedangkan batuk tuberkulosis adalah batuk yang dapat berlangsung selama dua minggu atau lebih. Infeksi TBC dapat menyebabkan produksi lendir berlebih. Hal ini memicu batuk berdahak dengan warna dahak hijau hingga kekuningan akibat bercampur bakteri.
Lihat juga: Pertolongan Pertama Asma Tanpa Inhaler, Ini Tipsnya
Dalam kondisi yang lebih buruk, pengidap TBC dapat mengalami batuk berdahak bercampur darah akibat luka yang muncul pada area dalam paru-paru.
Perbedaan berikutnya yakni bisa diketahui dari penyebabnya. Mycobacterium tuberculosis adalah bakteri penyebab TBC yang mudah menyebar di udara.
Bakteri ini dikeluarkan pengidap TBC dalam bentuk droplet ketika batuk atau bersin. Penularan TBC terjadi ketika orang lain menghirup udara yang terkontaminasi.
Sedangkan batuk biasa disebabkan kondisi yang berbeda, bersifat akut maupun kronis. Penyebab
akut dapat berupa alergi atau iritasi, karena polusi dan asap rokok. Semantara penyebab kronis bisa berbentuk asma, penyakit asam lambung, dan lainnya.
Setelah mengetahui perbedaan dari kedua batuk tersebut, kamu dapat melakukan pencegahan. Jika batuk tidak kunjung sembuh, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan.