Bahaya Minuman Manis, Risiko Penyakit hingga Kematian

Minuman Manis

Apakah kamu pecinta minuman manis? Jika ya, perlu hati-hati ya, terutama bila dikonsumsi secara berlebihan, karena bahaya minuman manis bisa berisiko penyakit hingga kematian.

Minuman ini mengandung pemanis buatan, seperti gula cair, brown sugar, sirup, madu, konsentrat buah, atau pemanis buatan.

Selain itu, minuman ini juga tidak mempunyai nilai nutrisi dan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Konsumsi jus buah murni, misalnya, tidak lebih sehat dibandingkan dengan mengonsumsi buah utuh. Kenapa? Karena kandungan serat dalam jus buah sangat rendah dibandingkan dengan kandungan gula di dalamnya.

Penelitian menunjukkan, konsumsi 2-6 gelas minuman manis setiap minggu bisa meningkatkan risiko kematian sebesar 6 persen. Sedangkan konsumsi 1-2 gelas minuman manis per hari bisa meningkatkan risiko kematian sebesar 14 persen.

Bahaya Minuman Manis

1. Penyakit Kanker Tertentu

Dalam penelitian menyebutkan bahwa, minum minuman manis secara berlebihan bisa meningkatkan risiko timbulnya kanker secara umum, kecuali kanker paru-paru, kanker prostat, dan kanker usus besar. Jenis kanker yang berhubungan erat dengan konsumsi minuman manis yaitu kanker payudara.

Selain itu, konsumsi jus buah murni secara berlebihan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya kanker. Konsumsi buah utuh lebih dianjurkan daripada konsumsi jus buah yang hanya sarinya saja.

Lihat juga: Awas, Ini Bahaya Kanker dan Cara Mengatasinya

2. Kerusakan Gigi

Konsumsi makanan atau minuman tinggi gula bisa menyebabkan kerusakan gigi. Untuk mencegahnya, minuman manis hanya dianjurkan untuk dikonsumsi ketika jam makan. Ini berlaku juga dengan jus buah, karena kandungan gula dan asam di dalamnya bisa merusak gigi. Untuk itu, jus buah sebaiknya hanya dikonsumsi ketika jam makan utama dan jumlahnya juga perlu dibatasi. Jumlah konsumsi jus buah murni yang dianjurkan adalah 150 ml per hari.

3. Kolesterol Tinggi dan Penyakit Jantung

Ada dua jenis kolesterol, yaitu kolesterol baik (high density lipoprotein/HDL) dan kolesterol jahat (low density lipoprotein/LDL). Orang yang sering mengonsumsi minuman manis cenderung mempunyai kadar HDL yang lebih rendah dan kadar LDL yang tinggi.

Kadar LDL yang tinggi bisa meningkatkan risiko kamu mengalami penyempitan pembuluh darah di jantung. Dalam penelitian menyatakan bahwa, mengonsumsi satu kaleng minuman manis per hari akan meningkatkan risiko terjadinya serangan jantung sebanyak 20 persen.

4. Meningkatkan Risiko Depresi

Mengonsumsi makanan tinggi gula dapat meningkatkan risiko depresi. Karena makanan tinggi gula dapat menyebabkan gangguan pada neurotransmitter otak dan memicu peradangan yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental.

Riset yang diikuti 8.000 orang selama 22 tahun menunjukkan bahwa, pria yang mengonsumsi 67 gram atau lebih gula per hari 23 persen lebih besar risikonya mengalami depresi.

Studi lain yang meneliti 69.000 wanita menunjukkan bahwa mereka yang asupan gula tambahnnya paling tinggi mempunyai risiko depresi lebih besar secara signifikan.

Lihat juga: Apakah Kamu Stres dan Depresi? Baca Ini

5. Obesitas

Peningkatan berat badan terjadi saat jumlah kalori yang masuk lebih besar daripada jumlah kalori yang dibakar untuk beraktivitas. Kandungan gula yang tinggi dalam minuman manis akan memberikan kamu asupan kalori dalam jumlah besar.

Berbeda dengan makanan padat, minuman manis tidak memberikan rasa kenyang, sehingga kamu tetap akan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak meskipun sudah mendapatkan banyak kalori dari minuman manis. Akibatnya, kalori yang masuk akan melebihi kebutuhan tubuh dan terjadilah kenaikan berat badan.

Kenaikan berat badan yang tidak terkendali dapat menyebabkan overweight dan obesitas. Obesitas merupakan faktor risiko berbagai penyakit mematikan, seperti penyakit jantung koroner, stroke, dan beberapa jenis kanker.

Untuk itu, batasilah konsumsi minuman manis untuk mencegah obesitas sekaligus menurunkan risiko kematian akibat penyakit-penyakit tersebut.

6. Memicu Jerawat

Mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat olahan, termasuk makanan dan minuman manis bisa memicu risiko timbulnya jerawat. Riset yang meneliti 2.300 remaja juga membuktikan konsumsi makanan tinggi gula bisa meningkatkan risiko jerawat hingga 30 persen.

Karena makanan atau minuman manis bisa meningkatkan kadar gula dan insulin dalam darah, menyebabkan peningkatkan sekresi androgen, produksi minyak, dan peradangan yang memicu timbulnya jerawat.

7. Meningkatkan Risio Diabetes Tipe 2

Konsumsi gula yang tinggi dapat meningkatkan resistensi insulin yang memicu peningkatan gula darah. Riset yang meneliti tingkat konsumsi gula di 175 negara juga membuktikan adanya peningkatan risiko diabetes tipe 2 sebesar 1,1 persen untuk setiap konsumsi 150 kalori gula per hari. Riset lain juga menunjukkan bahwa, orang yang minum minuman manis, termasuk jus buah lebih mungkin terserang diabetes.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *