Salah satu metode kesehatan yang biasa digunakan untuk menghilangkan gangguan dalam tubuh adalah kerokan. Terlebih di masyarakat, ini biasa dipakai untuk mengatasi masuk angin. Tapi banyak juga yang mempertanyakan apakah sebenarnya kerokan ini sehat secara medis? Yuk kita bahas!
Kerokan sendiri merupakan salah satu cara tradisional yang dilakukan dengan bantuan bantuan minyak dan uang logam. Caranya dengan membalurkan minyak itu di kulit, umumnya punggung, kemudian uang logam itu digunakan untuk “mengerok” area kulit tersebut.
Dipercaya, jika orang itu memang sedang sakit akan timbul warna kemerahan di area yang dikerok tadi. Semakin merah, maka akan semakin parah penyakit yang dideritanya.
Kondisi ini terjadi saat otot jantung tidak mendapatkan pasokan darah dan oksigen yang cukup akibat sumbatan atau penyempitan di pembuluh darah jantung. Hal ini sering ditandai dengan nyeri dada. Keluhan berupa lemas, sesak napas, nyeri ulu hati atau nyeri dada yang menjalar ke lengan, leher, atau punggung hingga pingsan.
Kedua penyakit ini paling sering terjadi di bebeapa negara tropis. Gangguan kesehatan ini ditularkan melalui gigitan nyamuk. DBD dan malaria dapat menyebabkan gejala demam, nyeri sendi, pegal-pegal, lemas, dan menggigil.
Gangguan pencernaan ditandai dengan diare, sembelit, mual, muntah, perut kembung, dan sensasi perih atau nyeri ulu hati. Kondisi ini disebabkan beberapa faktor, yakni keracunan makanan, stres, alergi, dan infeksi virus.
Infeksi saluran pernapasan atas ini merupakan penyakit yang ditandai dengan sejumlah gejala, yaitu pilek, demam, dan batuk yang disebabkan virus dan bakteri. Jika ISPA sudah menyerang saluran pernapasan bawah, misalnya pada penyakit pneumonia, gejalanya akan lebih berat dan dapat menimbulkan komplikasi.
Lihat juga: Dosis Olahraga yang Dianjurkan agar Tubuh Tetap Sehat
Namun, masih ada perdebatan mengapa kerokan ini sebenarnya kurang baik bagi kesehatan. Karena katanya kerokan ini bisa memberikan beberapa efek yang tidak bagus seperti:
Efek pertama yang biasa ditakutkan adalah membuat pembuluh darah pecah. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah akibat tekanan saat kerokan yang terlalu besar.
Pendarahan minor ini disebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler akibat penekanan selama proses kerokan tadi. Makanya jangan terlalu menekan saat kerokan, ya!
Lihat juga: Kiat Menjaga Kesehatan Tubuh Biar Tetap Sehat-Bugar
Gangguan kesehatan lain yang biasa muncul karena kerokan yang terlalu ditekan adalah memar di kulit. Memar ini timbul karena tekanan dari kerokan itu. Bahkan, bisa terjadi bengkak. Ini biasanya akan hilang dalam waktu beberapa hari atau minggu.
Penggunaan koin dalam kerokan itu jika digunakan berkali-kali atau kurang memperhatikan kebersihannya, hal ini bisa menyebabkan penyebaran penyakit loh. Bisa saja kuman, bakteri, dan kotoran lain mampu berpindah lewat koin tersebut sebagai medianya.
Hal itu bisa menyebabkan infeksi dan iritasi di kulit, atau bahkan penyakit lain yang lebih parah jika tersebar lewat darah. Makanya harus waspada dalam melakukan kerokan ini, ya.
Lihat juga: Gampang Sakit? Ikuti Cara Meningkatkan Imunitas Tubuh
Beberapa cara bisa dilakukan untuk mencegah masuk angin, salah satunya adalah dengan menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, ada langkah lain yang juga perlu dilakukan, yaitu:
Jadi masuk angin bukan penyakit, tapi istilah umum dari sejumlah keluhan. Berbagai pengobatan dapat dilakukan, salah satunya adalah dengan beristirahat. Bila Sahabat Secan sering masuk angin dan tidak hilang, maka segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.