Bahaya Dehidrasi bagi Kesehatan, Jangan Dianggap Enteng!

Bahaya Dehidrasi bagi Kesehatan

Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang timbul akibat tubuh kehilangan cairan dan ketidakseimbangan
mineral elektrolit. Jika didiamkan, dehidrasi akan menimbulkan sejumlah gangguan kesehatan. Hal ini bisa terjadi pada anak-anak maupun dewasa. Di dalam artikel ini dijelaskan lebih jauh mengenai bahaya dehidrasi bagi kesehatan.

Bahaya Dehidrasi bagi Kesehatan

Di bawah ini ada sejumlah dampak negatif dehidrasi bagi kesehatan.

1. Uremia

Efek buruk dehidrasi yakni uremia atau tingginya kadar urea di dalam darah. Hal ini dikarenakan kekurangan cairan membuat ginjal sulit mengeluarkan urine. Sisa urea berlebih akan dibuang ke dalam darah. Tingginya kadar urea di dalam darah dapat menyebabkan gejala, seperti anemia, keracunan di otak, gagal jantung, dan stroke.

2. Liver iskemik

Bahaya berikutnya ini membuat liver tidak memperoleh aliran darah atau pasokan oksigen. Hal ini merusak sel-sel hati. Akibatnya, kamu mengalami penyakit kuning, tidak nafsu makan, dan sensasi tidak nyaman. Berhubungan dengan liver iskemik, kondisi ini terjadi akibat tubuh kekurangan cairan, sehingga volume darah berkurang.

3. Gangguan otak

Selanjutnya adalah, Sahabat Secan akan mengalami masalah otak, seperti kebingungan, mudah marah, dan delirium. Efek dehidrasi ini dijelaskan di dalam studi terbitan Annals of Nutrition and Metabolism (2017).

Kadar air yang terlalu rendah membuat sel-sel otak tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya kamu mengalami gangguan mental dan kemampuan berpikir.

Lihat juga: Penyakit akibat Kurang Minum Air Putih, Hati-hati!

4. Asidosis laktat

Lalu efek yang juga perlu diperhatikan adalah asidosis laktat, yang merupakan bahaya dehidrasi akibat kadar senyawa asam laktat menumpuk di dalam darah.

Asam laktat diproduksi tubuh akibat kadar oksigen berkurang di dalam tubuh. Dehidrasi membuat volume darah berkurang, sehingga oksigen di dalam sel-sel menurun.

5. Alkalosis metabolik

Bahaya dehidrasi lainnya yakni alkalosis metabolik, yakni kondisi saat darah mempunyai keasaman
yang sangat rendah atau basa. Berdasarkan buku terbitan Statpearls (2002), dehidrasi membuat tubuh kekurangan ion hidrogen atau ion penyusunan air. Hal ini menyebabkan keasaman darah turun. Alkalosis metabolik menunjukkan gejala otot kram, kejang, mati rasa, dan irama jantung tidak normal.

6. Masalah ginjal

Kemudian efek berikutnya adalah dapat menyebabkan beragam masalah kemih dan ginjal, seperti infeksi saluran kemih, batu ginjal, dan gagal ginjal. Kadar air yang seimbang membantu membuang limbah atau zat sisa dari dalam darah dalam bentuk urine.

Saat tubuh kekurangan cairan, ginjal akan kesulitan membuang urine. Kondisi ini membuat mineral akan menumpuk di ginjal. Akibatnya, ginjal bekerja terlalu keras dan mineral akan mengkristal menjadi batu ginjal.

Lihat juga: Olahraga Lari Usia 40 Tahun Apakah Aman?

7. Syok hipovolemik

Syok hipovolemik merupakan salah satu akibat dehidrasi yang serius. Hal ini terjadi akibat hipotensi dan tidak teratas.

Tubuh yang kekurangan darah dan tidak dapat mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh, terutama organ-organ vital seperti jantung. Syok hipovolemik menyebabkan jantung berdebar kencang, sangat lemah, dan pingsan.

8. Hipotensi

Lalu dehidrasi dapat mengakibatkan hipotensi atau penurunan tekanan darah. Kekurangan cairan tubuh membuat volume darah menurun. Kondisi ini mengakibatkan jantung tidak dapat memompa darah dengan ideal.

Dampaknya, tekanan darah akan menurun dan mengalami gejala hipotensi, seperti pusing, mual, lemas, dan pandangan kabur.

9. Kejang

Ketika tubuh kekurangan air, kadar elektrolit, seperti kalium dan natrium mengalami ketidakseimbangan. Kedua mineral ini membantu memberikan sinyal listrik ke sel-sel tubuh untuk
membantu pergerakan otot.

Apabila kedua elektrolit tidak seimbang, otot bisa mengencang tidak terkendali, sehingga terjadi kejang. Pada kasus yag lebih buruk dapat menyebabkan kehilangan kesadaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *