Apakah Panu Bisa Hilang Sendiri? Ini Jawabannya

Apakah Panu Bisa Hilang Sendiri

Panu merupakan penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur Malassezia Furfur. Infeksi ini menyebabkan timbulnya warna keputihan di kulit yang disebabkan kerusakan sel pigmen kulit, atau warna gelap di kulit yang disebabkan respon peradangan akibat infeksi. Apakaha penyakit ini perlu diobati? Untuk lebih jelas, di dalam artikel ini dijabarkan mengenai

apakah panu bisa hilang sendiri.

Apakah Panu Bisa Hilang Sendiri

Sahabat Secan, panu tidak dapat sembuh dengan sendirinya, karena harus diobati. Jika panu didiamkan, penyakit ini malah dapat bertambah meluas ke seluruh tubuh. Bahkan, panu dapat membuat kulit menjadi belang.

Di samping itu, penyakit ini dapat menular ke orang lain. Saat kamu memakai handuk orang yang terinfeksi panu, maka penyakit ini dapat menular.

Dampak apabila panu tidak segera diobati yakni bisa menyebabkan luka-luka di kulit. Luka tidak kasat mata ini dapat membuat kamu lebih mudah terinfeksi mikroorganisme lain, seperti bakteri, virus, atau parasit.

Apabila kamu mempunyai daya tahan tubuh yang baik, panu tidak akan menyebabkan komplikasi
yang fatal. Sebaliknya, bila memiliki sistem kekebalan tubuh lemah, panu dapat memicu komplikasi berbahaya, seperti infeksi darah.

Di samping komplikasi medis yang menyerang fisik, panu juga bisa menurunkan rasa percaya diri. Terutama jika panu timbul di bagian tubuh yang mudah dilihat seperti di wajah. Panu biasa bisa diobati dengan obat oles, salep, dan losion yang dijual bebas di pasaran. Tapi, panu memerlukan waktu lama untuk sembuh.

Walaupun jamur sudah tidak aktif lagi, tapi warna kulit bekas panu memerlukan waktu berminggu-minggu hingga berbulan-bulan untuk bisa kembali normal.

Lihat juga: Cara Menghilangkan Panu di Wajah

Tanda-tanda Panu

Panu memiliki beberapa tanda, seperti:

  • Gatal: ruam ini biasanya tidak diikuti gejala atau disertai dengan rasa gatal yang ringan. Tapi, gatal akan memberat pada cuaca lembap dan panas. Gejala gatal juga bisa memberat jika ruam menyebar.
  • Ukuran bercak: ruam panu bisa membesar dan menyatu dengan ruam lain membentuk bercak yang besar. Jika digaruk, ruam akan menjadi lebih banyak.
  • Ruam atau bercak: panu ditandai dengan timbulnya ruam berbentuk oval atau bulat yang dilapisi sisik halus. Pada orang berkulit gelap, ruam biasanya berwarna terang putih, sedangkan pada orang berkulit putih, ruam biasanya berwarna gelap.
  • Panu di wajah: biasanya orang dewasa mengalami panu di wajah. Ruam panu umumnya akan timbul secara perlahan, tapi seiring berjalannya waktu ruam akan menyatu dan membentuk bercak yang lebih besar.
  • Menyerang bagian tubuh: panu sering terjadi di bagian yang memproduksi banyak sebum, terutama di tubuh bagian atas, seperti dada, leher, bahu, dan lengan atas.

Panu Bisa Menular?

  • Panu tidak disebabkan oleh infeksi jamur yang menular melalui sentuhan, tapi disebabkan flora normal kulit yang bereaksi akibat perubahan lingkungan dan status imunologi penderita
  • Flora normal adalah mikroorganisme yang dalam kondisi normal akan menjaga tubuh dari infeksi. Tapi, pada kondisi yang kurang baik, organisme ini bisa menyebabkan timbulnya penyakit

Lihat juga: Bercak Putih di Wajah? Ini Cara Mengatasinya

Bagaimana jika Panu Tidak Diobati

Panu tidak dapat hilang dengan sendirinya. Panu bisa berlangsung secara menahun jika tidak diobati. Dengan pengobatan apa pun, panu bisa mempunyai risiko kambuh, terutama pada penderita yang mempunyai riwayat keluarga mengalami panu.

Namun, panu bisa segera membaik jika segera diobati. Jika tidak, panu bisa menyebabkan bekas
ruam, rambut rontok atau menipis, dan gatal yang dapat bertambah parah.

Obat Mengatasi Panu

  • Jika panu sering kambuh, sulit sembuh, atau ruam luas, pengobatan bisa dikombinasi dengan antijamur oral sesuai saran dokter
  • Sahabat Secan bisa mengoleskan salep cukup satu kali sehari selama dua minggu. Penyembuhan panu bisa berlangsung cepat, yakni hanya beberapa hari, tapi bisa juga lama hingga empat minggu
  • Panu bisa diobati memakai obat topikal, seperti losion, sampo, krim, salep, dan gel. Salep yang mengandung antijamur golongan azoles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *