Perawatan Filler Wajah, Apakah Aman?

Perawatan Filler Wajah

Memiliki bentuk wajah yang lebih ideal adalah impian wanita maupun pria. Salah satu cara perawatan yang aman dan praktis yakni dengan perawatan filler wajah. Bagian muka yang disuntik misalnya, filler hidung, filler bibir, filler kantung mata, dan lainnya.

Perawatan kecantikan ini harus dilakukan secara aman atau menimbulkan risiko bagi pasien. Oleh sebab itu, suntik filler mesti dilakukan di klinik serta oleh dokter yang memiliki izin dan bersertifikat. Berikut wawancara Secan.id dengan dr Dina Oktaviani, M. Biomed (AAM) dari Klinik Dermaglam Skin & Body Care mengenai suntik filler.

Apa itu filler?

Filler adalah suatu tindakan medis berupa penyuntikan suatu zat tertentu ke bawah jaringan kulit. Fungsinya adalah untuk mengisi bagian-bagian yang kosong atau memberikan volume di wajah tertentu.

Apa tujuan dari filler?

Untuk mendapatkan bentuk wajah yang lebih ideal. Selain itu bisa juga digunakan untuk menghidrasi kulit wajah, sehingga didapatkan kulit wajah yang lebih kenyal dan tampilannya akan lebih fresh serta terlihat awet muda.

Apa manfaat perawatan filler wajah?

Manfaat filler yaitu untuk mendapatkan tampilan yang lebih baik. Misalnya, jika kita melakukan penyuntikan area cekung di bawah mata, maka cekungan tersebut akan hilang, sehingga wajah terlihat lebih fresh. Lalu, jika penyuntikan di area hidung, maka akan terlihat lebih mancung. Bagian lain adalah jika penyuntikan di pipi dan bibir maka akan terlihat lebih terisi. Kemudian, jika area dagu jika disuntik filler maka bentuknya akan lebih proporsional.

Bagian mana saja yang biasa dilakukan filler bagi wanita dan pria?

Kalau wanita lebih ke arah untuk memancungkan hidung, area dagu agar memberikan tampilan lebih tirus di wajah, dan bawah mata agar lebih fresh serta terlihat awet muda. Sedangkan untuk pria, biasanya di area rahang agar tampak lebih maskulin.

Perlukah konsultasi dengan dokter mengenai suntik filler?

Tentu saja diperlukan berkonsultasi ke dokter sebelum melakukan tindakan filler. Karena pasien perlu mendapatkan informasi yang lengkap mengenai filler. Misalnya, informasi mengenai manfaat, efek samping, bahan apa yang digunakan, dan tujuan penyuntikan filler.

Persiapan apa yang dilakukan pasien sebelum filler?

Wajah pasien sebelumnya dibersihkan terlebih dahulu dari makeup, debu, dan kotoran yang menempel di bagian wajah. Setelah itu, dioleskan krim anastesi dan menunggu sekitar 30-45 menit. Kemudian krim anastesi diangkat dan dioleskan alkohol, lalu bisa langsung dilakukan penyuntikan filler.

Pada usia berapa orang bisa melakukan suntik filler?

Sebenarnya filler sudah bisa dilakukan pada usia 20 tahun dan biasanya lebih ke arah untuk memancungkan hidung atau memberikan volume di dagu. Tapi pada umumnya, penyuntikan filler dilakukan jika sudah ada tanda-tanda penuaan, seperti cekungan di bawah mata, garis senyum yang terlalu dalam, bagian pipi yang sudah berkurang volumenya, serta wajah terlalu kering dan butuh hidrasi.

Berapa lama proses penyuntikan filler?

Proses penyuntikan filler tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya diperlukan waktu sekitar 10-15 menit. Tapi, tentu harus menunggu proses anastesi dulu yaitu 30-45 menit. Setelah itu bisa dilakukan penyuntikan filler.

Apakah ada larangan setelah disuntik filler?

Yang harus dilakukan pasien setelah penyuntikan filler adalah hindari kegiatan yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Misalnya, olahraga terlalu berlebihan, berjemur di sinar matahari, melakukan sauna, hindari merokok dan konsumsi alkohol, serta sebaiknya posisi tidur diatur agar bentuk filler dapat terjaga dengan baik.

Berapa lama pasien bisa melakukan suntik filler kembali?

Dengan pola hidup yang baik, biasanya filler dapat bertahan sekitar 8 bulan hingga 1 tahun. Tapi jika pola hidup tidak baik, maka filler akan lebih cepat habis, biasanya dalam jangka waktu 4-5 bulan sudah harus diulang kembali.

Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar suntik filler aman?

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penyuntikan filler aman. Misalnya, pastikan bahwa klinik yang akan didatangi sudah memiliki izin, lakukan penyuntikan dengan dokter yang berkompetensi di bidangnya, dan pastikan obatnya atau fillernya sudah teregistrasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jadi pasien bisa melakukan filler dengan aman.

Apa kandungan di dalam filler yang aman bagi tubuh?

Pada umumnya kandungan yang ada di dalam filler adalah hyaluronic acid yang aman untuk tubuh. Karena sebenarnya hyaluronic acid sudah ada di dalam tubuh manusia. Tapi dengan bertambahnya usia, biasanya hyaluronic acid sudah berkurang, sehingga perlu ditambahkan penyuntikan dari luar dengan filler.

Bagaimana dengan produk filler yang lebih murah dan dijual bebas?

Jangan sampai tergoda dengan harga murah filler di pasaran. Harus dipastikan bahwa kandungan dalam fillernya aman dan sudah teregistrasi. Selain itu, pastikan kliniknya sudah memiliki izin dan dilakukan oleh dokter yang berkompetensi di bidangnya.

Apa efek samping yang muncul dari suntik filler yang tidak berbahan aman?

Biasanya efek samping yang ditimbulkan setelah penyuntikan filler adalah kemerahan, bengkak atau biru di area tempat penyuntikan. Tapi bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti mengalami nekrosis atau kematian jaringan di area penyuntikan. Ini bisa terjadi jika dilakukan oleh orang yang tidak ahli di bidangnya.

Lalu apa yang harus dilakukan jika efek samping terjadi?

Jika terjadi kemerahan, bengkak atau biru di area setelah penyuntikan filler, dokter akan memberikan salep atau krim tertentu sehingga efek tersebut akan hilang. Biasanya kemerahan akan hilang dalam waktu satu hari. Sedangkan bengkak atau biru akan hilang dalam jangka waktu 1-2 minggu akan hilang dengan sendiri.

Ditinjau oleh: dr. Dina Oktaviani, M. Biomed (AAM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *